• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

25 April 2013

422 kali dibaca

Pembangunan Nagari Lakitan Tengah Membaik Sejak Pemekaran

Painan, April 2013. Lakitan Tengah adalah nagari yang masih baru, ia merupakan pemekaran dari Lakitan. Nagari itu, hari kehari terus menggeliat. Pemerintahannya menanrgetkan dalam rentang beberpa tahun kedepan dapat mensejajarkan diri dengan nagari lainnya. Berikut penulis rangkum monografinya berdasarkan penuturan Muhammad Yunus Walinagari setempat.

Dikatakan Muhammad Yunus, pemekaran itu seiring dengan adanya Perbub Pessel No 33 tahun 2007 Tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan Pemerintahan Nagari, memberi peluang kepada nagari nagari untuk memekarkan pemerintahannnya. Maka tokoh masyarakat Lakitan Tengah mengusulkan kepada pemerintah induk untuk membentuk pemerintahan nagari sendiri.

Menurut Muhammad Yunus, hasil kesepakatan Dewan Perwakilan Nagari Lakitan tanggal 25 April 2008 dan Pernag Lakitan No 1 Tahun 2008 tanggal 25 April 2008 tentang Pembentukan dan Pemekaran Pemerintahan Nagari Lakitan. Selanjutnya Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menetapkan Pemerintah Nagari Lakitan Tengah dengan Perda No 24 Tahun 2009 tanggal 11 Mei 2009 tentang Pembentukan Pemerintah Nagari Lakitan Tengah di Kecamatan Lengayang.

Selanjutnya untuk pengaturan kampung di lingkup pemerintahan nagari Lakitan Tengah diatur dengan Keputusan Bupati No 140/363/Kpts/BPT-PS/2009 tanggal 18 September 2009 tentang penetapan nama. "Kampung tersebut adalah Kampung Pulai yang dipimpin Jamlus, Koto Lamo dipimpin seorang kepala Kampung bernama Rusman, Air Kalam dipimpin Akmal Marna dan Tanjung Durian di kepalai Rafles," kata Muhammad Yunus.

Dikatakannya, Nagari Lakitan Tengah memiliki batas batas wilayah yang telah ditentukan, serta luas wilayah secara keseluruhan. Sementara jumlah penduduk lebih kurang 5.022 jiwa dengan rincian 2.610 laki laki dan 2.412 orang perempuan. Jumlah Kepala Keluarga 1.273 dan 834 diantanya KK miskin."Juga dapat disampaikan bahwa jumlah angkatan kerja mencapai 1721 orang dan 1263 orang masih belum ada pekerjaan tetap," katanya.

Masyarakat Lakitan tengah menurutnya adalah warga yang taat beragama serta menjunjung tinggi nilai nilai adat dan budaya yang berlaku dalam kehidupan sehari hari. 100 persen warganya adalah penganut Islam. Mereka hidup dalam kelompok dan bersuku suku dimana dimasing masing suku di kepalai seorang penghulu yang bergelar Datuk, Sutan dan lain lain.

Mata pencaharian warga pada umumnya bertani. Bidang usahanya pertanian tanaman pangan, peternakan, perkebunan (sawit, kako dan karet). Untuk mempermudah pembinaan, disini juga sudah ada kelompok kelompok tani. Tercatat 22 kelompok tani di nagari ini.

"Selanjutnya luas area pertanian di Pulai 135 hektar, sawit 115 ha, kako 2 ha dan pala 2 ha. Selanjutnya lahan pertanian di Koto Lamo 75 hektar, sawit 73 ha, karet 27 ha, kako 1 ha dan pala 1 ha. Di Air Kalam luas pertanian 65 ha, kebun sawit 25 ha, kakao 5 ha dan pala 1 ha. Di Tanjung Durian luas lahan pertanian 75 ha, sawit 13 ha, karet 253 ha dan pala 1 ha," katanya lagi.

Terkait kelembagaan, dinagari ini ada enam kelembagaan. Pertama Pemerintah Nagari yang dipimpinnya. Badan Musyawarah terdiri dari 9 orang yang diketuai Exnovius, sekretaris Erison Amra dan Wakil Ketua Zainur. Lalu LPMN diketuai Maridun, Wakil Ketua Nansir, Sekretaris Afrisol, dan Bendahara Idal Yarman.

"Dan juga ada Kader Pemberdayaan masyarakat sebanyak 5 orang. Terakhir juga terdapat Tim Penggerak PKK Nagari Lakitan Tengah yang di ketuai Nurilas, Wakil Ketua I Yurnanelis, Wakil Ketua II Dalimus, Sekretaris I Ernasolmidas, Sekretaris II Pendrawati dan Bendahara Ermawati," katanya menutup pembicaraan.(09)(09)