Pembangunan Shelter Mendesak
Painan,September 2012
Keberadaan Shelter dan jalur evakuasi tsunami sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi Kabupaten Pesisir Selatan,karena letak dan kondisi daerah ini yang memang sangat rawan sekali terkena dampak gempa yang memicu gelombang tsunami apalagi sekarang ini sering terjadi gempa.
Masyarakat menjadi was was,untuk mengantisipasi ancaman gempa yang memicu gelombang tsunami Kabupaten Pesisir Selatan membutuhkan biaya sekitar Rp 400 milyar untuk membangun sarana dan prasarana pendukung seperti shelter dan jalur evakuasi menuju ketempat ketinggian.
Kabupaten Pesisir Selatan membutuhkan dana itu agar masyarakat bisa menyelamatkan diri bila terjadi gempa yang memicu gelombang tsunami. Karena Kabupaten Pesisir Selatan merupakan satu-satunya daerah yang memiliki garis pantai terpanjang yaitu 243 kilometer, membentang dari batas Kota Padang sampai Bengkulu.
Dimana lebih 50 persen penduduknya atau sekitar 260 ribu jiwa bermukim di sepanjang garis pantai atau zona merah tsunami dengan radius 2 kilometer.
Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit mengungkapkan masyarakat Pessel butuh rasa aman dari ancaman tsunami ,sehingga idealnya setiap kecamatan yang masuk dalam zona merah bencana tsunami dibangun 5 sampai 7 unit shelter yang dapat menampung 2.000 orang per unitnya.
"Kita telah mengusulkan agar dapat dibangun beberapa unit shelter. dan jalur evakuasi didaerah ini, namun hanya beberapa baru terealisasi yang berada di Pasir Ganting, Kecamatan Pancung Soal dan Amping Parak, Kecamatan Sutera ," ujarnya
Sedangkan kini pessel baru memiliki 16 jalur evakuasi namun itupun banyak didaerah Painan. padahal 10 dari 12 kecamatan yang ada, rawan dilanda tsunami.Sepuluh kecamatan itu adalah Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Saribaganti, Pancung Soal dan Lunang Silaut. Sedangkan dua kecamatan yang relatif aman adalah Bayang Utara dan Basa Ampek Balai Tapan.
Untuk jalur vertikal dari laut untuk menuju keperbukitan telah dibangun tangga kebukit diantaranya di Daerah Gunung Sago Kecamatan Sutera, Luhung Pasar Baru Bayang, Puncak Langkisau Painan, Bukit PDAM Rawang Painan, Bukit dekat Sei Nipah dan Bukit di Eks Makam Pahlawan Painan.
Sedangkan Tahun ini, Pessel hanya dapat jatah satu shelter dari dua unit yang rencanakan pemerintah pusat .Itupun mengunakan dana APBD Provinsi anggaranya sekitar Rp 600 juta direncanakan akan dibangun didaerah Kecamatan Lengayang.
"Kita sangat butuh dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi agar pembangunan shelter dapat dilakukan secara bertahap. Pembangunan shelter diprioritaskan pada daerah rawan tsunami yakni dekat dengan pantai, penduduknya padat dan jauh dari perbukitan,Kalau hanya mengandalkan APBD Pessel itu semua sulit dicapai," akhirnya (07)(07)