• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

20 Juli 2012

362 kali dibaca

PEMKAB PESSEL KEMBANG BAWANG MERAH 15 HEKTAR

Painan, Juli --- Kabupaten Pesisir Selatan mendapat alokasi dana dari pemerintah pusat untuk pengembangan bawang merah seluas 15 hektar di tiga kecamatan di kabupaten itu pada tahun 2012.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Peternakan (Pertaholbunnak) Pesisir Selatan, Widyadari pada panen perdana bawang merah di kelompok tani Murni Sungai Sirah di Kecamatan Sutera, belum lama ini mengatakan program tersebut sudah berjalan sejak tiga bulan terakhir di tiga kecamatan itu dari 12 kecamatan yang ada.
Masing-masing kecamatan yakni Sutera, Lengayang dan Ranah Pesisir dikembangkan lima hektar. Sebagian areal dari tiga kecamatan itu sudah panen dengan hasil yang dicapai 12-13 ton per hektar.
Pada program itu petani dibantu dengan modal pengolahan lahan hingga panen sebanyak Rp10 juta per hektar. Pengolahan dilakukan dengan berkelompok atau oleh kelompok tani.
"Pada panen perdana yang dilakukan di lahan kelompok tani Murni Sutera Selasa (3/7), hasil yang dicapai cukup bagus. Petani bisa menuai hasil 12-13 ton per hektar dalam kurun waktu selama 58 hari sejak tanam, " kata dia.
Ia yakin jika pengelolaan jenis sayuran tersebut dilakukan dengan serius dan sumber daya manusia yang andal oleh petani di kabupaten itu maka akan mendatangkan hasil yang lebih baik lagi pada masa datang.
Sesuai dengan potensi lahan yang dimiliki, daerah itu sangat cocok untuk budidaya jenis sayuran karena kesuburan lahannya yang memungkinkan untuk tanaman tersebut.
Kata ia, awalnya petani di masing-masing kecamatan yang mendapat program itu mengkhawatirkan untuk tanaman itu bisa menghasilkan yang bagus, namun setelah panen perdana yang dilakukan di areal tersebut maka ke depan ia optimistis seluruh areal pertanian yang ada di kecamatan itu bisa menghidupkan perekonomian masyarakat sebagai petani sayuran.
"Kita yakin jika budidaya bawang merah ini dilakukan dengan serius oleh petani maka akan bisa menghidupkan perekonomian masyarakat setidaknya untuk menambah penghasilan, " ujar ia.
Pengolahan lahan yang dilakukan petani pada program tersebut saat ini hanya dengan menggunakan teknologi pertanian awam (biasa) atau dengan sumber daya manusia yang sangat terbatas tentang itu.
Meskidemikian kata ia, hasil yang dicapai cukup bagus dan bisa ditingkatkan lagi jika pengelolaannya dilakukan dengan sumber daya manusia yang telah terukur dan tepat guna untuk tanaman itu.(04)