Painan, Desember 2015.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, terus memacu program meningkatkan produksi pertanian di daerah setempat.
"Kita terus pacu cetak sawah baru, perluasan areal sawah, dan mempertahankan luas areal sawah produktif dari pengurangan areal akibat berbagai alasan seperti alih funsgi, kata Kadis Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan Afrizon Nazar di Painan.
Pemkab Pesisir Selatan juga terus menggalakkan pengembangan sistem penanaman padi sebatang atau "sistem of rice intensification (SRI)" pada lahan pertanian masyarakat.
Program tersebut juga harus dibarengi dengan penerapan tekhnologi modern. Tujuannya agar keterbatasan lahan tidak menyebabkan menurunnya produksi padi.
Katanya, di kabupaten itu sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap masyarakat di kabupaten itu sebab total produk domestik regional bruto (PDRB) yang dimilikinya mencapai 33,6 persen.
Saat ini Pesisir Selatan berada pada urutan ke dua sebagai daerah produksi padi terbanyak di Sumbar. Jumlah kepala keluarga yang bergerak di sektor pertanian khususnya padi mencapai 65 persen dari 535 ribu jumlah penduduk, tersebar di 15 kecamatan yang dimiliki.
Dalam upaya meningkatkan produksi ini juga, pemkab terus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak baik swasta maupun pihak lainnya.
Atas kerjasama itu ke depan diharapkan target peningkatan produksi gabah sebanyak lima persen dapat tercapai sebagaimana yang telah ditetapkan sesuai dengan luas dan potensi areal pertanian yang dimiliki saat ini.
Hingga kini Pesisir Selatan masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas tersebar di 15 kecamatan yang ada. Lahan terlantar yang berpotensi untuk digarap sebagai lahan pertanian sawah yang dimiliki kabupaten itu saat ini mencapai 77 ribu hektare.
Sejauh ini produktifitas panen gabah di kabupaten itu terus melebihi target rata-rata yang ditetapkan. Pada masa panen pertengahn tahun ini (2015) target rata-rata produksi kembali naik menjadi 6,8 ton per hektare. (04)