Painan, Oktober ----
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan memproyeksi jumlah warganya yang akan mengungsi jika terjadi bencana tsunami di kabupaten itu sebanyak 20.869 jiwa. "Jumlah masyarakat kabupaten ini yang tinggal di zona merah (wilayah rawan) tsunami sekitar 295 ribu jiwa, jumlah penduduk sebanyak 564 ribu, " ungkap Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pengembangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan Jamaluddin di Painan, kemarin.
Masyarakat tersebut tinggal di 10 kecamatan zona merah tsunami dari 15 kecamatan yang ada di kabupaten itu. Nagari (desa adat) yang masuk zona merah diprediksi sebanyak 21 nagari karena terletak di pinggir pantai.
Sekitar 7.391 jiwa diantara penduduk yang tinggal di zona merah itu diproyeksi akan pindah ke tempat lain jika bencana tersebut terjadi akibat kerusakan yang dialami di lokasi tersebut.
Dari 10 kecamatan di zona merah tsunami, warga terbanyak tinggal di Kecamatan Lengayang yakni sebanyak 5.193 jiwa di dua nagari. Pada kecamatan lainnya masing-masing, di Kecamatan Koto XI Tarusan sebanyak 1.872 jiwa di empat nagari. Kecamatan Bayang sebanyak 1.826 jiwa di dua nagari, IV Jurai sebanyak 1.044 jiwa di dua nagari, Batangkapas tercatat sebanyak 1.070 jiwa di dua nagari, Sutera sebanyak 3.837 jiwa di tiga nagari. Ranah Pesisir sebanyak 1.752 jiwa di dua nagari, Linggo Sari Baganti sebanyak 3.835 jiwa di dua nagari, Pancung Soal sebanyak 797 jiwa di satu nagari dan Silaut sebanyak 163 jiwa di Nagari Silaut.
Untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak buruk yang bakal terjadi dari risiko bencana tersebut, pemkab setempat telah dan terus melakukan beberapa kebijakan dengan melakukan pembangunan jalur dan tempat evakuasi dibeberapa lokasi paling rawan bencana tersebut. (04)