• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

02 Maret 2013

380 kali dibaca

Pemotongan Betina Produktif Ancam Peningaktan Populasi Sapi

Painan, Maret 2013.  
Menurut Afrizon Nazar Kadis Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Peternakan dan perkebunan, ancaman utama terhadap peningkatan populasi sapi adalah tindakan pemotongan sapi betina produktif, sementara untuk kasus penyakit yang mematikan tidak begitu mencolok.Untuk itu butuh kesadaran bersama terutama peternak sapi agar tidak menjual atau memotong sapi betina produktif.

Afrizon menyebutkan kekhawatarinnya sejak tiga tahun terakhir telah terjadi peningkatan penjualan dan pemotongan sapi betina produktif di daerah ini. Ia menyebut tidak kurang dari 16 ribu ekor sapi betina produktif dijual untuk dikonsumsi. Ini ditenggarai menjadi ancaman yang serius bagi populasi sapi di kabupaten Pesisir Selatan.

Di kabupaten Pesisir Selatan, masyarakat memelihara sapi kebanyakan sebagai usaha sampingan, meski sudah ada juga beberapa kelompok ternak yang memulai usaha peternakan sapi secara lebih besar. Namun rata-rata setiap setiap petani di daerah ini memiliki minimal satu ekor sapi peliharaan. Jenis sapi yang dipelihara kebanyakan sapi lokal yaitu Sapi Pasisia, ditambah sapi jenis import seperti Brahman, Simental, Brangus dan Sapi Bali.

Populasi sapi terbesar ada di kecamatan Ranah Pesisir sebanyak 17.816 ekor disusul kecamatan Sutera sebanyak 14.391 ekor, Lengayang sebanyak 12.622 ekor dan kecamatan Bayang sebanyak 12.215 ekor dengan total rumah tangga pemelihara ternak sapi mencapai 33.578 keluarga. Produksi daging sapi dari Pesisir Selatan mencapai 1.179,765 ton per tahun.(09)