Pemudik Nagari Mandeh Memilih Pulang Dengan Perahu Dari Carocok
Painan, Juli 2013.
Perantau asal Nagari Mandeh, Koto XI Tarusan masih akan memilih menggunakan jalur laut untuk pulang kampung dari Carocok Tarusan kekampung tersebut.
Nagari tersebut hingga kini masih terjebak oleh sulitnya medan dan besarnya biaya transportasi darat.
Perantau yang hendak mudik untuk bisa sampai ke Mandeh melalui Pelabuhan Perikanan Carocok Tarusan. Dari sana perjalanan dilanjutkan dengan perahu.
Warga setempat memang masih kesulitan untuk bisa keluar masuk nagari. Sarana transportasi utama nagari berpenduduk 1.286 tersebut adalah perahu.
Jalan Carocok-Sungai Pinang melewati nagari Mandeh yang statusnya sudah menjadi jalan provinsi itu hingga kini belum bisa dimanfaatkan warga untuk transportasi.
Selain akan memakan biaya besar, jalan tersebut pada beberapa titik sangat berbahaya. Misalnya kelok nona dan di ujung karang. Kedua titik ini tanjakannya tinggi dan memiliki tikungan tajam.
Saat baru di buka beberapa tahun lalu, warga disini pernah memaksakan menggunakan jalan tersebut, namun setiap kali dilewati selalu terjadi kecelakaan. Tanjakan tinggi dan tanahnya licin. Tidak cukup licin dan tajam saja, kelok nona di atasnya selalu membuat kendaraan standing.
Perihal sulitnya transportasi di nagari Mandeh, pemerintah nagari sudah sering mengajukan permohonan ke pemerintah kabupaten. Pertama melanjutkan pembangunan jalan Carocok Sungai Pisang, kedua jembatan Teratak. Baik melalui Musrenbang maupun mengantarkan langsung ke kabupaten.
Terkait dengan fasilitas minim nagari "serpihan sorga" itu, Kepala PU Pessel Pri Nurdin menyebutkan pihaknya memang telah menerima laporan masyarakat terkait sulitnya transportasi ke nagari Mandeh. Namun khusus jalan Carocok - Sungai Pinang - Sungai Pisang via Mandeh merupakan wewenang pemerintah provinsi. Pemerintah kebupaten telah sering sampaikan ke pemerintah provinsi untuk peningkatan jalan tersebut.(09)
