Painan,Desember 2013.
Pencapaian peserta Keluarga Berencana (KB) baru dan aktif di Kabupaten Pesisir Selatan memasuki tri wulan ke 3 tahun 2013 cukup berhasil,ini dilihat dengan tingkat pencapaiannya hampir mendekati target yang telah ditetapkan.Dimana pencapaian akseptor baru sebanyak 15.670 akseptor atau 91,72 %.
Kepala Bidang KB pada BPMN KBPr Kabupaten Pessel Drg Asrul,MM mengungkapkan ,pencapaian target itu merupakan hasil kerja keras dalam memberikan pelayanan KB ketengah masyarakat.Dimana kesadaran masyarakat dalam mengikuti program KB sekarang ini cukup tinggi,karena masyarakat sudah paham manfaat dari ber KB.Ini dapat dilihat disetiap kecamatan di Pessel para peserta KB hampir sama.
Kecamatan Sutera unggul peserta KB mencapai 1.796 orang ,disusul Kecamatan IV Jurai 1.793 Kecamatan lengayang 1.774 orang dan kecamatan Linggo Sari Baganti 1.675 orang.Kecamatan Ranah Pesisir 1.604 orang,Kecamatan Koto XI Tarusan 1.563 orang,Kecamatan Batang Kapas 1.274 orang dan kecamatan lainnya masih dibawah seribu orang.
Dan dari data target yang dicapai peserta KB mengunakan IUD sebanyak 150 orang,MOW 111 orang,MOP 42 orang,Implant 2.345 orang,Suntikan 9.577 orang ,Pil 3.167 dan kondom 278 orang.
"Para wanita sangat mudah untuk diajak ber KB namun untuk kalangan pria masih menemui kendala ,namun target yang dibebabkan kepada kita untuk pria ber KB (MOP) sudah melampaui yaitu 42 orang yang terealisasi," ujarnya.
Dikatakanya,setiap tahunnya target yang ditetapkan bagi Kabupaten Pessel baik itu peserta KB aktif maupun baru selalu melampaui target.Semua itu tidak terlepas dari kerjasama dan dukungan semua pihak guna semakin suksesnya program keluarga berencana.
Dan memaksimalkan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada masyarakat 5 (lima) balai penyuluhan KB selesai dibangun di lima kecamatan Pessel dengan mengunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2013 sebesar Rp 1.107.660.000,- dan sekarang ini pembangunan bangunannya sudah rampung dan bisa di fungsikan.Balai penyuluhan yang dibangun, akan berfungsi sebagai basis pembinaan dan penyuluhan KB, pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan perempuan.
"Balai penyuluhan KB ini nantinya diharapkan sebagai balai penyuluhan, aktifitas penyuluhan KB walau begitu, aktifitas pelayanan KB, berupa pemasangan alat kontrasepsi, tetap dilakukan di puskesmas-puskesmas," ujarnya (07)