• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

03 November 2015

290 kali dibaca

Pengrajin batik tanah liek diberikan pelatihan

Painan, November 2015   

Kepedulian terhadap usaha kecil dan menengah terus ditunjukan pemerintah daerah Pessel melalui dinas terkait. Itu dilakukan melalui berbagai kegiatan pembinaan secara rutin bagi usaha kecil dan menengah yang aktif.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Pessel, Erdianto didampingi Kabid Perindustrian, Hasrul Sani, Selasa (3/11) mengatakan, pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah merupakan kegiatan rutin setiap tahun.

Salah satunya pembinaan yang dilakukan pada pengrajin batik tanah liek yang terhimpun dalam Kelompok Wirausaha Trans Silaut (KWTS), Kecamatan Silaut.

Pembinaan yang dilakukan tahun 2015 itu adalah dengan memberikan pelatihan yang diikuti sebanyak 15 peserta bertempat di rumah printing milik KWTS tersebut.

Sedangkan instruktur didatangkan dari Sanggar Batik Jokyakarta dan Solo masing-masing Dani, Nur Rahmat dan Sholeh.

Ketiganya memiliki keahlian yang tidak diragukan menciptakan karya seni batik yang bernilai tinggi. Bahkan, mereka juga sering diundang untuk berbagi ilmu dalam membatik diberbagai daerah.

"Ketiga instruktur itu sudah terkenal dan profesional di bidangnya, sehingga kehadirannya berbagi ilmu dan pengalaman dalam membatik dapat memotivasi pengrajin batik tanah liek meningkatkan kualitas produksi dan memperluas jaringan pemasaran," ujarnya.

Dijelaskan, tujuan pelatihan adalah memberikan pengetahuan secara mendalam tentang teknik membatik, memanfaatkan rumah batik printing dan peningkatan SDM para pengrajin.

Selama ini, produksi batik tanah liek tergantung pesanan, karena kelompok terbentur modal usaha. Dalam hal ini, pemerintah daerah akan mencarikan solusi agar kelompok batik tanah liek dapat suntikan modal yang memadai.

Lanjutnya, selain memberikan pelatihan pada kelompok usaha batik tanah liek, tahun ini pihaknya juga memberikan pelatihan peningkatan mutu olahan makanan ringan seperti kripik pisang, naget ikan dan kripik ubi-ubian. Kemudian, pelatihan sulaman bayangan dan lainnya.

"Kita berharap melalui pelatihan tersebut usaha kecil dan menengah di daerah ini terus berkembang dan mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," ujarnya. (03)