Pesisir Selatan -- Kawasan Mandeh menjadi destinasi wisata baru dunia, apalagi setelah Kawasan ini dicanangkan sebagai Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh pada tahun 2015 lalu oleh Presiden RI Jokowi tiap harinya hingga tahun 2022 ini banyak wisatawan yang datang kedaerah ini untuk berwisata dan telah banyak dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat khususnya yang berada di Kawasan Mandeh . Satu rombongan keluarga dari Pekan Baru Riau yang berjumlah 10 orang pukul 08.00 wib sampai di Cerocok Tarusan. Tujuan rombongan ini ingin menikmati pesona Kawasan Mandeh yang semakin menjadi buah bibir maysarakat hingga ke Provinsi luar Sumbar . Rombongan ini disambut oleh seorang warga dengan ramahnya , dengan menawarkan jasa transaksi pun terjadi . Rombongan tersebut merapat kepinggiran dermaga dan dengan perlahan menaiki boat yang memang telah tersedia dipinggiran dermaga tersebut.Tujuan pertama rombongan adalah Pulau Setan (Sultan) sebuah pulau yang memiliki pasir yang putih,dan hamparan pinggiran pantai yang luas . Sesampainya di kawasan ini rombongan bisa menikmati alam laut yang asri, indah nyaman. Berbagai atraksi bisa mereka lakukan dikawasan ini seperti Mandi, berenang, snokling, hingga atraksi wisata seperti Banana Bot,Donat Bot hingga Jet Ski yang memang telah tersedia di Kawasan Pulai Setan . Biasanya di Pulau Setan wisatawan menghabiskan waktunya hingga pukul 13.00 setelah makan siang dan sholat rombongan melanjutkan perjalanan ke beberapa destinasi lainnya yang memang berada di Kawasan Mandeh diantaranya Pulau Sironjong Ketek dimana dikawasan ini wisatawan bisa melakukan atraksi wisata seperti Snockling seraya melihat ikan ikan karang didasar laut mengunakan alat bantu snokling yang memang telah tersedia didalam Boat dan melakukan atraksi Cliff Jumping meloncat dari ketinggian tebing ketengah laut . Setelah puas dikawasan ini perjalanan bisa dilanjutkan ke rumah Apung yang memang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir diatas bangkainya kapal MV Boelongan Nederland pada 28 Januari 1942 oleh serangan tentara Jepang, lalu dilanjutkan ke Hutan Mangrove(Bakau) dan air terjun Sei Gemuruh dan selanjutnya rombongan kembali dermaga cerocok Tarusan untuk kembali kerumah mereka selanjutnya . Marjoni 50 wisatawan asal Pekan Baru mengaku puas setelah berkunjung ke Kawasan Mandeh, sebab dia bersama keluarganya bisa menikmati banyak atraksi wisata baik itu berenang,snockling,cliff jumping dan lainnya. Ini adalah perjalanan wisatawan yang ingin berkunjung ke Kawasan Mandeh yang hanya berwisata seharian saja, namun sekarang bagi wisatawan yang juga ingin merasakan indahnya alamnya Kawasan Mandeh di Malam hari beberapa homestay, penginapan,Cotange telah banyak berdiri di Kawasan Mandeh. Semua itu seiring dengan kebutuhan wisatawan dan dampak ekonomi yang timbul akibat semakin berkembangnya Kawasan Mandeh . Biaya yang dikeluarkan wisatawan untuk berwisata ke Kawasan Mandeh tidak mahal, wisatawan bisa menyewa Kapal sesuai dengan rute yang ingin dikunjungi dimana harga Kapal berkisar Rp 650 ribu hingga Rp 1,5 juta tergantung jauhnya jarak perjalanan. Dan setiap Kapalnya bisa disi maksimal 15 orang . Sedangkan harga kapal homestay , cotange hingga Villa berkisar Rp 250 ribu hingga Rp 1,5 juta . Dari data yang ada sebelum Kawasan Mandeh berkembang jumlah Kapal booat yang dimiliki masyarakat untuk melakukan penyeberangan hanya hitungan jari, namun sekarang jumlah Kapal penyeberangan yang digunakan wisatawan mencapai 200 unit dan Rumah Makan, Homestay/Penginapan dari kelas ekonomi hingga kelas eksekutif tumbuh . Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Sehendri mengungkapkan pariwisata saat ini sudah menjadi sektor unggulan di daerah itu. Karena unggulan, sehingga pembenahan disegala sektor perlu dilakukan. Pembenahan itu bukan saja dalam bentuk fisik, tapi juga pembenahan terhadap sikap dan perilaku masyarakat, terutama sekali masyarakat yang menjadi pelaku wisata itu sendiri. Salah satu langkah yang dilakukan adalam melalui peningkatan peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) pada kawasan-kawasan wisata yang ada. Menurutnya tingginya minat masyarakat dari berbagai daerah untuk berwisata ke daerah itu, sudah dirasakan sejak tiga tahun terakhir. Karena peningkatan kunjungan itu, sehingga memberikan keuntungan yang besar pula bagi daerah dalam bentuk PAD. Sedangkan bagi masyarakat, terjadi pula peningkatan secara ekonomi, terutama sekali bagi para pedagang di kawasan- kawasan wisata, serta bagi pemilik penginapan. Mengungkapkan kawasan Mandeh tidak kalah dengan keindahan potensi kawasan wisata di Raja ampat. apalagi kawasan ini memiliki situs sejarah dan lautnya yang tenang untuk bisa berolahraga kreasi dengan aman dan nyaman.Menurutnya kawasan yang dikembangkan dititik beratkan pada peningkatan ekonomi masyarakat. Sehingga dampak yang dirasakan oleh masyarakat dari perkembangan pariwisata ini hendaknya bisa dirasakan penuh . "Dengan adanya pekembangan kawasan Mandeh telah lahir ekonomi produktif, pengerakan ekonomi yang meningkat pada kesejateraan masyarakat hingga peningkatan infrastrur sarana dan prasarana yang ada," ujarnya Suhendri sangat berharap sekali dalam pengembangan kawasan ini semua pihak bisa ikut berperan serta dalam pengembangannya, jangan adanya premanisme dan pemegang kepentingan berbuat sekehendaknya . Sehingga dampak perkembangan wisata tidak berjalan lancar karena tidak adanya kenyamanan yang dirasakan oleh wisatawan nantinya.(07)
|