Painan, Agustus 2012
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 5,81 persen di tahun 2012.
Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit di Painan, kemarin mengatakan, target itu naik menjadi 25 persen dari tahun lalu yang mencapai 5,56 persen.
Kata ia, pertumbuhan ekonomi kabupaten itu mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir."Pada tahun 2005, pertumbuhan ekonomi kabupaten ini terjadi sebesar 5,21 persen dan pada 2008 naik mencapai 5,42 persen. Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi sedikit mengalami penurunan menjadi 4,95 persen akibat bencana alam dan krisis ekonomi global tetapi pada tahun 2010 meningkat lagi menjadi 5,56 persen," ujar dia.
Sedangkan angka pengangguran, sejak beberapa tahun terakhir terus terjadi penurunan yang cukup baik di kabupaten itu. Begitupun dengan angka lamanya umur harapan hidup manusia di kabupaten itu juga terjadi peningkatan sehingga menyebabkan kondisi ekonomi makin membaik.
Penurunan jumlah angka pengangguran dari tahun ketahun sejak lima tahun terakhir rata-rata sebesar 7,48 persen. Dari 44.352 jiwa tahun 2006 menjadi 27.767 jiwa hingga tahun 2011. Sedangkan peningkatan umur harapan hidup dari 65,4 persen pada 2005 menjadi 68,1 persen pada 2011.
Guna peningkatkan pertumbuhan ekonomi itu, pemerintah telah berupaya dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan dengan berbasis ekonomi kerakyatan.
Pemerintah telah melakukan pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Kabupaten Pesisir Selatan yang bertempat di kecamatan Lunang Silaut, saat ini sudah memasuki pembangunan tahap ke IV. Khusus untuk pembangunan KTM, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp55,33 miliar yang terdiri dari Rp42 miliar dari APBN dan 13,33 miliar dari APBD kabupaten dan provinsi sebagai dana pendamping.
Meski demikian, dari jumlah dana yang dialokasikan tersebut belum sepenuhnya dapat menjawab kebutuhan infrastruktur pokok yang harus ada pada kawasan pusat KTM Lunang Silaut."Dengan dijadikannya kecamatan itu sebagai lokasi pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM), maka akan terjadi perkembangan ekonomi yang cukup pesat di masa depan. Fakta itu tidaklah berlebihan, sebab kecamatan itu memang berada pada tiga jalur yang cukup strategis yakni persimpangan tiga provinsi yang terdiri dari Jambi, Bengkulu dan Sumatera Barat sendiri," ucap dia.(04)