• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

02 April 2013

265 kali dibaca

Pessel Ditantang Menyediakan Pusat Pembibitan Itik Bayang

Pesisir Selatan ditantang untuk bisa menyediakan pusat pembibitan itik bayang oleh Dinas Peternakan Sumbar. Bahkan, jika Pessel berhasil menyediakan pusat pembibitan itik bayang, maka Dinas Peternakan Provinsi Sumbar akan merekomendasikan daerah lain untuk membeli itik bayang.

Tantangan itu disampaikannya Kepala Dina Peternakan Sumbar Erinaldi saat kunjungannya ke Pessel baru baru ini terkait keberadaan itik bayang yang telah di akui dunia sebagai plasmanutfah Pessel.

"Itik bayang telah menjadi kekayaan khas Indonesia dan telah diakui dunia sebagai hewan yang memiliki kekhususan dari itik lainnya. Namun anenhnya, didaerah ini masih belum ada pusat pembibitan itik bayang yang terkelola secara baik," katanya menjelaskan.

Menurutnya, sangat disayangkan bila Pessel melewatkan kesempatan untuk menyediakan pusat pembibitan itik banyang sementara kebutuhan sejumlah kabupaten di Sumbar akan bibit itik sangat tinggi. Salah satu jenis itik yang digemari itu adalah itik bayang.

Menurutnya, Pemerintah Privinsi Sumbar melalui Dinas Peternakan memiliki kegiatan pengadaan bibit itik sebanyak 150 ribu ekor. Dan pengadaan bibit itik itu telah berjalan beberap tahun belakangan. "Ini sebenarnya peluang yang harus di tangkap peternak Pessel. Namun akibat Pessel tidak punya pusat pembibitan itik bayang peerintah belum merekomendasikan pembelian itik kedaerah ini," katanya.

Dikatakannya, selain pengadaan bibit itik yang dilakukan pemerintah, kebutuhan peternak itik yang menyebar di berbagai daerah perlu ditangkap oelh Pesisir Selatan sebagi peluang bisnis. "Tentu ini terpulang kepada bagaimana pemerintah kabupaten memberikan pembinaan ke peternak," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Peternakan dan Perkebunan Pessel Afrizon Nazar menyebutkan, itik bayang memang memiliki ciri ciri khusus dan tidak dimiliki itik lainnya. Itik Bayang betina, memiliki badan lebih lebar; paruh agak pendek, produksi telur kalau dipelihara secara tradisional sekitar 180 - 186 butir per tahun, kulit telur berwarna hijau.

"Sedangkan populasi itik bayang tahun 2013 150.000 ekor. Itik bayang ini dapat dikatakan sebagai salah satu plasma nuftah di Pesisir Selatan. Bentuk tubuh itik ini mirip dengan itik Magelang dengan perbedaan warna bulu yang seragam tidak berotot dan bentuk leher yang tidak punya gelang. Untuk lebih memudahkan para peternak itik dalam memilih itik yang akan dibudidayakan/dipelihara, sebaiknya mengetahui/memahami tentang ciri-ciri itik," katanya.

Selanjutnya itik bayang jantan memiliki ciri ciri bulu putih atau abu-abu, warna tunggal, leher pendek, paruh dan kaki berwarna abu-abu kehitaman, bulu mengandung minyak sehingga walaupun berendam lama dalam air, bulu tidak akan basah. Ini berguna untuk mempertahankan tubuh supaya tetap kering.(09)(09)