Pessel Lanjutkan Pembudidayaan Bawang Dataran Rendah
Painan, April 2013.
Pesisir Selatan lanjutkan pengembangan budidaya bawang merah dataran rendah tahun ini.
Pemerintah melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikulturan Peternakan dan Perkebunan telah memberikan pembekalan kepada petani yang akan membudidayakan bawang merah dataran rendah.
Kepala Dinas Pertanian Pessel Afrizon Nazar menyebutkan, seiring membaiknya harga bawang dipasaran, pateni bawang merah dataran rendah menjadi bersemangat.
Afrizon Nazar menyebutkan mudah mudahan membaiknya harga banwang ini memicu semangat petani lain untuk membudidayakan tanaman bawang merah.
Dikatakannya, prospek bawang merah di Pessel sangat menjanjikan. Kebutuhan setiap pasar di daerah itu sekitar empat ton setiap pekan, semntara Pessel memiliki pasar hampir 50. "Jadi pasar sangat terbuka lebar, dan harga bawang merah dipasaran relatif stabil," katanya.
Dikatakan Afrizon Nazar, saat ini terdapat sekitar 15 hektare lahan bawang merah di dataran rendah. Semuanya akan melaksanakan Panen salam bulan ini. Petani bawang merah ini sebelumnya juga mendapat batuan benih dan biaya pengolahan dari pemerintah.
Ujang (45), petani bawang merah di Kampung Sungai Sirah, Kecamatan Sutera menyebutkan, ia dan kawan kawannya mengambil langkah berani untuk membudidayakan bawang merah didataran rendah. Awalnya, budidaya bawang merah didaerah pinggir pantai dianggap hal yang mustahil, sebab selama ini yang diketahui masyarakat, bawang merah hanya bisa dibudidayakan didataran tinggi atau kawasan bersuhu agak dingin.
"Saat pertama kali kami menanam bawang merah dikawasan dekat dengan pantai ini dianggap pekerjaan sia sia. Namun, kami berkeyakinan tekstur tanah dan lingkungan sekitar sangat mendukung untuk budidaya bawang merah," katanya.
Disebutkannya, ia yang tergabung di Kelompok Murni Sungai Sirah melalui pendampingangan penyuluh mulai mengolah lahan sekitar tiga bulan lalu. Sebulan sesudah itu, dilakukan penanaman bibit bawang merah. Tidak tanggung tanggung, luas lahan yang ditanam hampir mencapai empat hektare.
"Setelah itu kami merawatnya dengan seksama, rupanya pertumbuhan dan perkembangan bawang merah sangat baik. Tidak kalah dengan bawang merah yang ditanam petani di dataran tinggi atau dataran menengah. Rumpunnya sehat dan berumbi sangat bagus. Dari situ kami berkeyakinan tanaman ini akan selamat hingga panen. Dan hari ini, Selasa, kami panen perdana," katanya menceritakan pengalaman menanam bawang merah.
Keberhasilan panen perdana bawang merah yang dibu didayakan Kelompok Murni itu telah membalikkan anggapan masyarakat kawasan pinggir pantai selama ini. Bahkan Kelompok Murni berhasil memproduksi 8 ton bawang merah setiap hektarnya.(09)(09)