Painan, Oktober ----
Masyarakat Pessel merasa optimis untuk membebaskan Pessel dari kemiskinan tersebut, pasalnya tanpa adanya tekad dan gebrakan aparatur pemerintah secara serius tentu akan sulit dilakukan terutama kemiskinan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan masih banyak yang lainnya. Untuk membebaskan kemiskinan di daerah Pessel merupakan suatu tantangan bagi aparatur pemerintah yang betul betul peduli akan nasib rakyat dan akan meningkat kesejahteraan rakyat.
Sementara itu beberapa warga Pessel masih dibelenggu oleh kemiskinan, mereka banyak yang tidak memiliki rumah padahal rumah merupakan kebutuhan skunder yang keberadaanya tidak bisa dielakan di dalam kehidupan.
Seperti yang dialami oleh Tamrin (38) warga Nanggalo Tarusan Pessel, Akibat keterbatasan kemampuan jangankan membangun rumah baru, untuk kebutuhan makan saja sudah sulit, maka tidak heran dalam kondisi yang serba sulit di era globalisasi saat ini masih banyak masyarakat dibelenggu kemiskinan yang terdapat hampir pada setiap kecamatan di Pessel.
Sedangkan mayoritas kehidupan mereka hidup sebagai petani, nelayan, buruh dan lainnya dengan pendapatan terbatas serta musiman. "Meskipun kerja keras namun pendapatan tidak memadai dengan penghasilan Rp 50 ribu per hari, bahkan sering juga sama sekali tidak ada pekerjaan, pasalnya ketika turun kesawah bisa mengantongi uang, namun bila tidak musim kesawah terpaksa harus bekerja serabutan yang penting bisa menghasilkan," akhirnya. (07)