• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

19 Juni 2015

287 kali dibaca

Pessel Siagakan Satlak PB Hadapi Musim Hujan, Puasa dan Lebaran

Painan, Juni 2015   


Menghadapi musim hujan, puasa dan lebaran Pemkab Pessel siagakan Satuan Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB) sejumlah alat berat pada beberapa titik rawan bencana. Institusi terkait juga melakukan pengecekan kesiapan sejumlah instrumen dan peralatan dibeberapa tempat. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel Pri Nurdin (14/6) menyebutkan, seluruh peralatan dan kekuatan yang dipunyai Pessel di pantau kesiapannya menghadapi ancaman banjir dan tanah longsor. "Akhir-akhir ini intensitas hujan sangat tinggi, maka perlu kesiapan petugas dilapangan. Seluruh peralatan telah dicek dan siap turun ke lapangan bila terjadi bencana," katamya. 

Beberapa kegiatan berkaitan penanggulangan kebencanaan yang sudah dilaksananakan di daerah itu juga perlu di pantau. "Sebagai daerah rawan bencana, Pessel masih banyak membutuhkan berbagai fasilitas penyelamatan yang tentu saja membutuhkan dana yang besar," tuturnya. Dikatakan, pemerintah Kabupaten Pessel selalu menyiagakan petugas Satuan Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB) dan peralatan lainnya yang digunakan dalam penanganan bencana, termasuk fasilitas evakuasi lainnya. Dikatakannya, berbagai peralatan seperti perahu karet, alat berat (Ekskavator) dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk penanggulangan bencana tetap disiapkan karena daerah kita memang rawan akan segala bencana ditambah kondisi cuaca yang sejak beberapa hari ini kurang baik, hujan deras bisa saja terjadi. 

Banyak Potensi Bencana Ia memaparkan, sesuai dengan letak Pessel yang berada disepanjang pesisir pantai dan kaki bukit yang juga banyaknya aliran sungai, sangat berpotensi datang bencana, apalagi banjir dan tanah longsor. "Sebagian ruas jalan raya juga berada pada titik rawan longsor. Sehingga tidak tertutup kemungkinan bencana itu akan menghambat kelancaran lalulintas Jalan Lintas Barat Sumatera (Jalinbarsum) di Pessel," jelasnya. Ada beberapa titik rawan longsor di sepanjang Jalinbarsum Pessel dan untuk daerah rawan banjir hampir terdapat diseluruh kecamatan yang ada. 

Pada setiap musim hujan bencana banjir dan genangan air selalu membuat aktifitas masyarakat lumpuh. Semua titik rawan banjir itu terletak pada tempat kerendahan. Jika curah hujan tinggi daerah-daerah itu tetap menjadi langganan banjir, dengan ketinggian air mencapai 60 centimeter dari permukaan jalan. Agar tidak terjadinya kerugian besar akibat banjir tersebut, masyarakat diimbau untuk waspada dan menghindarkan seluruh peralatan dari tempat yang rendah "Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan arus lalu-lintas di Jalinbarsum ini yang disebabkan runtuhan tanah bukit (longsor), Pemerintah melalui Dinas terkait telah menyiagakan beberapa unit alat berat yakni Louder, Gleader dan Excavator. Penempatan alat berat itu diserahkan pada dinas terkait," pungkasnya.(09)