Painan, November 2015.
Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), jadikan usaha kecil dan menengah sebagai kekuatan ekonomi daerah.
Agar masyarakat yang bergerak di bidang usaha kecil menengah benar-benar tangguh dan memiliki kekuatan, sehingga pemerintah daerah setempat terus melakukan pembinaan secara secara rutin dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Diskoperindagpas) Pessel, Erdianto dengan didampingi Kepala (Kabid) Perindustrian, Hasrul Sani mengatakan Senin (16/11) bahwa pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah merupakan kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap tahunya di daerah itu.
" Tahun 2015 ini, pembinaan terhadap usaha kecil menengah bukan saja dilakukan terhadap para pengrajin yang berada di daerah sentra. Tapi juga pada daerah-daerah penyangga yang berasal dari para pemula dan lanjutan. Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan adalah terhadap pengrajin batik tanah liek yang terhimpun dalam kelompok Himpunan Wirausaha Transmigrasi (HW Trans) Silaut di Kecamatan Silaut," katanya.
Dijelaskanya bahwa pelatihan yang dipusatkan di rumah Printing Batik Tanah Liek HW Trans Silaut itu, diikuti oleh 15 orang peserta, dengan mendatangkan dua orang instruktur secara langsung dari sangar Batik Yokyakarta yakni Nur Rahmad, dan Sholeh.
" Dua instruktur yang berasal dari Sangar Batik Yokyakarta ini, memang sudah cukup berpengalaman dan juga telah memiliki lisensi sebagai pelatih. Agar peserta yang ikut pelatihan benar-benar dapat mengaplikasikan ilmunya sebagai kekuatan ekonomi keluarga, sehingga pemerintah daerah (Pemda) juga berupaya mempasilitasinya dengan pihak pemodal, disamping juga berupaya untuk mencarikan peluang pasar," ungkapnya.
Ditambahkanya bahwa tujuan pelatihan itu memang memberikan pengetahuan secara mendalam tentang teknik membatik, memanfaatkan rumah batik printing dan peningkatan SDM para pengrajin.
" Selama ini, produksi batik tanah liek tergantung pada pesanan, karena kelompok-kelompok yang ada saat ini memamg terbentur modal usaha. Berdsarkan hal itu, sehingga pemerintah daerah akan berupaya pula mencarikan solusi agar kelompok batik tanah liek bisa mendapatkan suntikan dari pemilik modal," harap Erdianto lagi.
Selain memberikan pelatihan pada kelompok usaha batik tanah liek, Diskoperindagpas Pessel di tahun 2015 ini, juga memberikan pelatihan peningkatan mutu olahan makanan ringan seperti kripik pisang, naget ikan dan kripik ubi-ubian. Termasuk juga pelatihan sulaman bayangan dan lainnya.
" Langkah ini sengaja dilakukan agar para pengrajin usaha kecil mengengah yang ada, bisa terus berkembang dan mampu meningkatkan taraf ekonomi keluarganya. Ini bukan saja disasarankan pada daerah-daerah sentra, tapi juga pada daerah-daerah penyangga di 15 kecamatan yang ada," tutupnya.
(05)