Painan, September 2015
Selain menerapkan pola tanam sebatang jajar legowo, untuk meningkatkan produksi padi dan meminimalisir biaya produksi, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menerapkan pola budidaya padi salibu.
Upaya itu dilakukan untuk menunjang program ketahanan pangan nasional di bidang pertanian dalam mendapatkan hasil panen yang maksimal dan berkualitas. Sebab hingga tahun 2017 nanti, daerah itu memang mentargetkan peningkatan produksi padinya hingga 350 tibu ton.
Kadis Pertahorbun Pessel, Afrizon Nazar mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Selasa (8/9) bahwa pola pengembangan baru sistem padi salibu yang sudah dimulai sejak tiga tahun lalu di daerah itu, sangat menguntungkan bagi petani. Makanya selain menerapkan pola tanam sebatang jajar legowo, petani juga didorong untuk mengembangkan teknologi pembudidayaan padi salibu.
" Sebab pola budidaya padi salibu, bukan saja bisa meningkatkan hasil produksi, tapi juga tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Dengan hanya satu kali tanam, bisa panen tiga sampai lima kali. Tapi untuk Pessel direkomendasi hanya untuk tiga kali panen saja," katanya.
Dijelaskanya bahwa pengembangan padi salibu yang sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu itu, sudah dikembangkan di beberapa kelompok tani di Pessel, selain juga lahan percontohan sebagai mana dimiliki oleh Dispertahorbun.
" Lahan percontohan milik Dispertahorbun sengaja ditempatkan di setiap kecamatan yang ada di daerah ini, agar petani yang berminat ingin menerapkan pola padi salibu tidak kesulitan untuk belajar," ujarnya.
Ditambahkanya bahwa yang perlu diperhatikan dan dijaga oleh petani dalam pengembangan padi salibu adalah pasokan air, serta juga menjaga anakan yang sudah dipangkas agar bisa tumbuh dan berkembang sampai dewasa.
" Ini penting diperhatikan agar perkembangan anakan bisa benar-benar sempurna. Sebab padi termasuk salah satu tanaman yang kembali tumbuh setelah dipanen. Tunas yang kembali muncul dan tumbuh itu, akan mengeluarkan akar baru pula. Makanya hasil panen akan kembali sama bahkan bisa melebihi dari yang semula," jelasnya.
Dia mengatakan bahwa di daerah itu berdasarkan uji coba yang dilakukan, ternyata hasil panen padi salibu bisa mencapai 4 hingga 5 ton per hektar.
" Dengan hasil panen yang sama bahkan bisa melebihi dari perindukan itu, tentu sangatlah menguntungkan. Sebab kelebihanya bisa melakukan panen lebih singkat dari tanaman induk, biaya yang minim dan juga memiliki kemurnian bibit," terangnya. (05)