• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

30 Agustus 2013

305 kali dibaca

Petani Mengeluh Harga Karet Makin Melemah

Painan, Agustus 2013.   

Para petani karet di Kabupaten Pessel hanya bisa mengurut dada melihat hasil panen karet mereka. Betapa tidak, sejak beberapa bulan belakangan ini, harga karet terus merosot dari Rp 8.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram.

Kondisi itu memukul telak ekonomi petani karet di Pessel. Mereka hanya pasrah menjual karet dengan harga rendah menyusul anjloknya permintaan akibat krisis ekonomi global.

Feri, 37, petani karet mengatakan jatuhnya harga karet sudah terasa sejak awal tahun 2012 lalu. Sampai kini harga karet terus mengalami penurunan hingga menyentuh level Rp 6.500 - Rp 7.000 per kilogram.

Dengan lahan karet seluas 1 hektare, sebelumnya Feri bisa mendapatkan hasil panen sebesar Rp 500 ribu per minggu bila harga karet Rp 13 ribu per kg. Tapi dengan harga Rp 7.000/kg, pendapatannya hanya sekitar Rp 220 ribu per minggu.

Jangankan untuk mengambil keuntungan dari hasil panen, untuk menutupi upah buruh saja sudah tidak sanggup lagi, keluh Feri menyikapi anjloknya harga karet,

Jatuhnya harga karet akibat lesunya perekonomian Eropa. Ditambah lagi tingginya curah hujan yang mengakibatkan kualitas karet turun.

Kondisi itu jelas-jelas membuat petani terpekik. Kita hanya pasrah sembari menunggu harga kembali normal, tuturnya.(07)