• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

25 Juni 2015

290 kali dibaca

Petani Sawit Pessel Keluhkan Murahnya Harga TBS

     Painan, Juni --- Petani sawit Kabupaten Pesisir Selatan, mengeluhkan rendahnya harga tandan buah segar (TBS) di daerah itu sejak dua bulan terakhir.

     "Pendapatan kami sebagai petani sawit tidak lagi seimbang dengan biaya kebutuhan rumah tangga yang harus dikeluarkan setiap hari dan pemeliharaan kebun hingga panen berikutnya, " kata Radiman (38) petani sawit Kecamatan Lengayang, di Painan.

     Saat ini harga TBS sawit di tingkat pedagang pengumpul di kabupaten itu hanya Rp800 - Rp850 per kilogram. Berbeda dari sebelumnya harga TBS di kabupaten itu mencapai Rp1.100 - 1.200 per kilogram.

     Berbeda dengan di daerah lainnya di Sumbar, pedagang pengumpul membeli harga komoditi itu mencapai Rp1.250 per kilogram. Atas kondisi itu, ia meminta pemerintah mencarikan jalan keluarnya untuk mengendalikan harga TBS.

     "Pada dua bulan sebelumnya harga TBS di tingkat petani mencapai Rp1.200 per kilogram, kini anjlok menjadi Rp800 per kilogram. Harga rendah ini sudah kami rasakan sejak dua bulan terakhir, " katanya.

     Menurutnya, penurunan harga TBS di kabupaten itu terjadi akibat monopoli pasar oleh pabrik pengolahan minyak kelapa sawit mentah atau curd palm oil (CPO) yang ada di kabupaten itu dan minimnya pabrik CPO.

     Sementara kebun sawit yang ada di kabupaten itu, baik yang dimiliki perusahaan swasta maupun lahan perkebunan masyarakat, terdapat puluhan ribu hektare.

     Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit mengatakan, rendahnya harga sawit disebabkan oleh tidak seimbangnya jumlah perusahaan pengelola CPO dengan luas lahan sawit yang ada di kabupaten itu. Selain itu sulitnya pengendalian harga TBS akibat panjangnya rantai perdagangan.

     Untuk meminimalisir segala persoalan harga sawit ke depan, pihaknya membuka peluang bagi para investor untuk berinvestasi mendirikan pabrik CPO di kabupaten itu.

     Lokasi yang cocok untuk membangun pabrik CPO di kabupaten itu yakni Kecamatan Lengayang, Kecamatan Sutera. Sedangkan dibagian selatan kabupaten itu yakni Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan dan Lunang.

     Lahan tanam perkebunan sawit yang tersedia di kabupaten itu saat ini, khususnya milik masyarakat mempunyai luas sekitar 21.412 hektare, tersebar di 10 kecamatan dari 15 kecamatan yang ada. (04)