Painan, Maret ----
Petani peternak itik di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan lebih memilih pemeliharaan ternak itik dengan sistim digembalakan dari satu lokasi ke lokasi lain, apalagi petani menilai usaha yang seperti ini lebih menguntungkan, dibandingkan pemeliharaan dengan sistim di kandangkan.
Salah seorang petani peternak itik di kecamatan Bayang Ermanto 44 mengakui, beternak itik dengan sistim digembalakan memberikan kemudahan dalam proses pemeliharanya, apalagi hasil produksi telur lebih mengembirakan yang mampu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga pasalnya, petani tidak lagi harus membeli pakan itik, namun itik akan memakan sisa padi yang terbuang ditengah sawah pada saat masyarakat melakukan panen padi.
Sedangkan, usaha beternak itik dengan sistim dikandangkan jelas akan memakan biaya yang besar, terutama untuk membeli pakan ternak yang kondisinya mahal di pasaran, maka sebagian masyarakat di Pessel memilih beternak itik di gembalakan karena dinilai lebih menguntungkan, dengan hasil produksi juga cukup memuaskan dengan harga jual ke pedagang pengumpul Rp 1700 per-butir.
Hasil produksi telur itik sangat tergantung dari pakan yang cukup, kemudian juga tidak terlepas sistim pemeliharaannya yang baik, meskipun digembalakan dengan sistim berpindah pindah, itik juga membutuhkan kandang yang layak untuk tempat bertelur, biasanya kandang tersebut dibuat ditengah sawah yang kering dialas dengan batang jerami ( batang padi yang kering).
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura Perkebunan dan Peternakan Pessel Afrizon Nazar mengakui, usaha berternak itik dengan sistim digembalakan jumlahnya terus meningkat secara signifikan
Sedangkan usaha beternak itik dengan sistim di kandangkan di daerah ini terus berkurang, hal tersebut dipicu harga pakan itik yang mahal, maka petani memilih memelihara itik dengan sistim digembalakan karena dinilai menguntungkan ( 07)