Painan, November 2016 - Usaha Peternakan skala menengah yang terdapat di Kabupaten Pesisir Selatan akan dimonitor secara berkala, sehingga usaha tersebut bisa berkembang dan mampu menyuplai kebutuhan ayam pedaging bagi pasar regional.
Sebanyak 19 perusahaan skala menengah yang menjadi plasma dari sejumlah perusahaan yang bergerak dibidang peternakan ayam pedaging di Koto XI Tarusan perlu terus dikembangkan.
Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Pesisir Selatan, Khairul Efendi, pemantauan terhadap limbah dan dampak lingkungan akan terus dimonitor, sehingga keberadaan usaha ayam pedaging tersebut disatu sisi menumbuhkan ekonomi masyarakat, sementara disisi lain tidak menimbulkan dampak lingkungan.
"Memang ada laporan dari masyarakat bahwa peternakan ayam pedaging yang berada dilokasi mereka sedikit mengganggu, terutama meningkatkannya intensitas lalat, namun kita perlu memberikan solusi sehingga kedua belah pihak tidak saling dirugikan" sebutnya, Jumat, 13/12 saat meninjau sejumlah kandang peternakan ayam pedaging di Batukalang, Tarusan.
Kunjungan kerja tersebut dalam rangka mendampingi komisi III DPRD Kabupaten Pesisir Selatan meninjau usaha peternakan ayam pedaging di Kecamatan Koto XI Tarusan.
Sejumlah SKPD terkait seperti Dinas Kesehatan, BPMP2T, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Badan Lingkungan Hidup ikut medampigi.
Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Pessel Welly Hendra berharap agar para peternak tersebut agar melengkapi usahanya dengan izin yang dipersyaratkan sehingga memiliki legalitas yang jelas.
"Para peternak dihimbau untuk melengkapi perizinan sehingga usaha tersebut tidak berdampak terhadap kesehatan lingkungan dengan memperhatikan prosedur yang sudah ditetapkan" ujarnya yang diamini Anggota Komisi III yang hadir, Zarfideson, Irva D Basir,
Sementara itu perwakilan peternak Yeni juga berharap agar usaha mereka dapat berjalan dan tidak ada persoalan yang berarti karena kalaupun ada masalah yang muncul dilapangan mereka siap untuk berkomunikasi dan mencari solusi. (06)