Painan,Juli - Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pesisir Selatan mengalami kekurangan stok darah sekitar 500 kantong setiap bulannya.
Ketua PMI Pesisir Selatan, Adril di Painan Selasa mengatakan, kurangnya stok darah di kabupaten itu disebabkan oleh banyaknya pasien talasemia dan penyakit lainnya yang membutuhkan transfusi darah.
Mangatasi kekurangan stok darah tersebut PMI kabupaten itu mengupayakan dengan membuka Roadshow Donor Darah bagi masyarakat di beberapa kecamatan di kabupaten itu, bahkan hingga ke pelosok nagari (desa adat).
Sementara dari pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat dalam mengatasi kekurangan stok darah tersebut melalui PMI Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Zein Painan mengadakan kerja sama dengan PMI Padang. Namun Upaya itu juga belum mampu menjawab kebutuhan darah di kabupaten itu.
Selain mendatangi atau membuka tempat pendonor bagi masyarakat, PMI Painan juga menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya donor darah bagi kesehatan.
Sosialisasi juga memotivasi masyarakat untuk mendonorkan darahnya dengan harapan dapat mengetahui betapa pentingnya sumbangan setetes darah bagi orang lain yang membutuhkan.
Kata dia, setiap bulannya UTD kabupaten itu hanya memperoleh 75 kantong darah dari pendonor resmi, sementara kebutuhan 550-700 kantong perbulan.
Yang dialami selama ini, akibat minimnya stok darah di UTD kabupaten itu menyebabkan keluarga pasien yang membutuhkan transfusi kewalahan mencari pendonor ke daerah lain, bahkan tidak jarang sebagian orang memanfaatkan kesempatan itu sebagai bisnis sampingan.
Mereka (keluarga pasien) seringkali mencari pendonor di luar UTD di kabupaten itu untuk memenuhi kebutuhan pasien transfusi.(04)