Painan, Desember ----
Populasi Sapi potong Kabupaten Pesisir Selatan sudah mulai berkurang, padahal daerah ini merupakan daerah pemasok daging terbesar bagi daerah lain, oleh karena itu sapi betina produktif tidak boleh dijual.
"Kita mengimbau peternak sapi agar tidak menjual sapi betina produktif sehubungan dengan mulai berkurangnya produksi daging sapi. Populasi sapi potong Pesisir Selatan sudah mulai berkurang. Maka itu jangan dijual lagi sapi betina produktif, " ungkap Kepala Bidang Peternakan pada Dispetaholbunak Pesisir Selatan, Marzukri,
Untuk meningkatkan produksi daging sapi, pemerintah setempat melalui dinas terkait telah melakukan berbagai langkah atau upaya, seperti menggiatkan sosialisasi serta penyuluhan ke peternak, khususnya tata cara pengembangbiakan sapi potong yang baik dan benar.
"Kalau sapi betina dijual, sama artinya dengan mengurangi populasi ternak sapi di daerah kita. Boleh juga sapi betina dijual, tapi yang sudah tidak produksi lagi (mandul) atau dalam kondisi terdesak," ungkap .
Selain itu, untuk meningkatkan populasi sapi potong ini juga, Dinas Peternakan sejak beberapa tahun lalu telah menyiapkan program Inseminasi Buatan (IB) gratis. Sasarannya, 33.000 ekor sapi betina produktif milik peternak yang tersebar di 12 Kecamatan yang ada.
Pesisir Selatan merupakan daerah penghasil daging sapi kedua terbesar di Sumbar.Pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, menargetkan populasi ternak sapi potong sebanyak 98.000 ekor. Angka ini ditahun 2012 diharapkan bisa meningkat.
Data Dinas Peternakan Pesisir Selatan, populasi sapi potong 84.000 ekor pertahun. Jumlah peternak 35.000 KK dari total penduduk Pesisir Selatan 95.000 KK. Populasi sapi terbanyak di Kecamatan Lengayang yakni 16.000 ekor disusul Bayang sebanyak 14.000 ekor. Sementara potensi lahan terlantar yang bakal disuburkan untuk lokasi pengembangan sapi terbentang sekitar 18.400 Hektare (ha), yang terletak di 12 Kecamatan.
Sapi Pesisir Selatan, terdiri 60 persen sapi lokal dan 40 persen sapi hasil perkawinan silang, dengan produksi daging 6,88 juta kilogram per tahun.(07)