• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

25 April 2013

376 kali dibaca

Potensi Bidang Pertanian Terus Digarap Optimal

Painan, April 2013. Potensi Pesisir Selatan dibidang pertanian terus digarap dan dikembangkan lebih baik. Potensi itu ditunjukkan dengan luasnya lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang dimiliki daerah itu.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Peternakan Pessel Afrizon Nazar menyebutkan, daerah itu sangat potensial untuk pengembangan komoditi padi, jagung, kedelai dan kacang tanah.

"Potensi lahan padi mencapai 29 ribu hektar yang tersebar diseluruh kecamatan. Baik yang bisa diarisecara teknis maupun nonteknis. Bila diklasifikasikan lagi lahan tersebut ada yang dapat dikembangkan menjadi lahan tanaman jagung dan kacang tanah," katanya.

Disebutkannya, yang tergarap maksimal untuk tanaman selain padi baru sekitar 25 persen dari total lahan. Setidaknya terdapat 10.953 Hektare lahan yang tergarap rutin setiap tahun untuk jenis tanaman selain padi.

"Ia tersebar di Kecamatan Koto XI Tarusan 150 Ha, Kecamatan Bayang 20 Ha, Kecamatan IV Jurai 20 Ha, Kecmatan Sutera 150 Ha, Kecamatan Lengayang 140 Ha, Kecamatan Ranah Pesisir 80 Ha, Kecamatan Linggo Sari Baganti 167 Ha, Kecamatan Pancung Soal 50 Ha, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan 2.000 Ha, Kecamatan Lunang Silaut 4.176 Ha," katannya.

Pessel Pemasok Jagung Sumbar

Pesisir Selatan termasuk pemasok kebutuhan jagung di Sumbar. Untuk itu daerah ini terus meningkatkan produksi jagungnya lewat pemanfaatan potensi lahan yang tersedia. Produksi jagung di Pesisir Selatan pada semester terakhir tahun 2012 lalu diatas 38 ribu ton. Daerah ini berkeyakinan target produksi 75 ribu ton pada akhir tahun 2013 bisa tercapai dengan mengoptimalkan 10 ribu areal tanam.

Untuk upaya mencapai target itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Peternakan Dan Perkebunan (Dispertaholnakbun) Kabupaten Pesisir Selatan menghimbau masyarakat petani untuk terus mengolah lahan tidur agar tetap menjadi produktif. Lahan tidur yang terjadi akibat kekeringan pada lahan sawah tadah hujan bisa dimanfaatkan untuk tanaman jagung.

Kepala Dinas Dispertaholnakbun Afrizon Nazar menyebutkan, jagung bisa menjadi alternatif pada lahan tidur terutama bekas sawah tadah hujan yang sudah mengalami kekeringan. Jagung saat ini memiliki pangsa pasar yang jelas dan kestabilan harga cukup terjamin. Ini dikarenakan tingkat permintaan jagung pipilan yang masih cukup tinggi.

Dikatakannya, jagung pipilan terutama sekali dibutuhkan untuk bahan makanan dan untuk pakan ternak dan hingga kini tingkat permintaan pasar masih cukup tinggi," lanjutnya.

"Komoditi jagung merupakan salah satu produk tanaman pangan unggulan di Kabupaten Pesisir Selatan setelah padi . Banyaknya lahan tidur yang ditinggal masyarakat petani saat ini akibat kekeringan dan ketiadaan biaya pengolahan cukup menghambat prorduktifitas komoditi pertanian," katanya.

Disebutkannya, jika kondisi ini terus dibiarkan akan mengancam produksi pangan secara keseluruhan. Ini tentu akan menjadi kontra produktif dengan upaya pemkab yang mentargetkan peningkatan produksi pertanian setiap tahun.
"Sementara ini hingga tahun 2012 lalu, produksi jagung pipilan di Kabupaten Pesisir Selatan masih menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Diperkirakan tingkat produksi jagung pipilan tahun 2013 mencapai 70.556 ton, pada areal tanam seluas 10.256 hektar. Produksi ini naik dari tahun 2009, 2010 dan 2011 yang hanya sekitar 65 ribu ton dengan luas areal tanam 9.878 hektar," pungkas Afrizon. (09)(09)