Painan, Februari 2013.
Produksi sampah rumah tangga di kawasan Painan sekitarnya mencapai 3-4 ton perhari. Sampah itu terdiri dari organik dan an organik. Jumlah ini adalah sampah yang bisa diangkut dengan truk sampah, masih ada lagi yang tidak tersentuh armada.
Terkait tingginya produksi sampah rumah tangga di Painan dan sekitarnya, Kakan Lingkungan Hidup Pesisir Selatan Erdianto mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah secara serampangan.
"Kita telah sediakan armada untuk mengangkut sampah di dalam kota Painan dan kawasan sekitarnya, tentu dengan demikian masyarakat dituntut untuk bisa memanfaatkan fasilitas tersebut sebaik mungkin. Artinya, sampah sudah berada di pinggir jalan sebelum petugas datang menjemput," katanya.
Meski armada masih terbatas, menurutnya, warga yang bermukim di jalur kendaraan yang dilewati kendaraan pengangkut sampah harus meningkatkan kepeduliannya. Jika tidak tentu sampah bisa menimbulkan masalah serius di Kota Painan, paling tidak warga secara aktif memanfaatkan sarana yang ada.
"Jika tidak demikian, maka dengan tingginya produksi sampah dari rumah tangga di kawasan Painan sekitarnya akan menimbulkan dampak buruk dan pencitraan negatif bagi ibu kabupaten ini," katanya lagi menjelaskan.
Dampak buruk yang akan terjadi menurutnya adalah, akan berjangkitnya berbagai macam penyakit di lingkungan masyarakat tersebut. Karena pada dasarnya, sampah rumah tangga organik bisa menjadi media paling bagus untuk tumbuh dan berkembangnya berbagai jenis virus dan bakteri. Virus dan bakteri tersebut bisa membuat manusia berpenyakit atau kekebalan tubuh diserangnya..
"Sementara menyangkut pencitraan buruk, maka sampah yang tidak terkelola dengan baik akan menimbulkan image negatif dari siapapun yang berkunjung ke Pesisir Selatan. Apalagi Painan tercatat beberpa kali meraih penghargaan dibidang kebersihan. Jangan nodai prestasi dibidang kebersihan tersebut dengan membuang sampah secara serampangan," katnya menjelaskan.
Erdianto mengatakan bahwa tim Adipura pusat telah merencanakan penilaian terhadap kota Painan ibu kota Kabupaten Pesisir Selatan pada minggu pertama atau kedua pada bulan Maret nanti. Agar mendapatkan nilai yang maksimal, sehingga berbagai sarana dan prasarana kota akan terus ditingkatkan.
" Pembenahan sarana dan meningkatkan kebersihan kota sudah menjadi kebutuhan saat ini. Namun upaya peningkatan akan terus dilakukan mengingat Pessel akan segera dikunjungi oleh tim penilai Adipura dalam waktu dekat. Direncanakan pada minggu pertama atau minggu kedua bulan Maret ini," katanya.
Dikatakanya bahwa kesehatan masyarakat akan tercapai bila lingkungan terjaga dan selalu bersih. Kesadaran ini harus terus dipupuk dan diaplikasikan mulai dari sejak dini. Demikian pula dalam hal penerapan yang juga harus dimulai dari rumah tangga hingga kelingkungan kantor.
" Selain melakukan koordinasi dengan lintas SKPD, kantor LH Pessel melalui petugas juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang arti penting hidup bersih dan sehat. Upaya ini sudah menjadi rutinitas bukan hanya karena ada penilaian Adipura saja," tutupnya. (09)