Painan Desember 2013.
Program PKK dan KB dapat menekan angka kemiskinan di Pesisir Selatan (Pessel). Hingga saat ini tercatat angka kemiskinan Pesisir Selatan sebesar 9,77 persen dari total penduduk dimana jumlah penduduk saat ini sekitar 500 ribu jiwa lebih.
Bupati Pessel Nasrul Abit disela sela penilaian Lomba Gerak PKK, KB dan Kesehatan tahun 2013 di Koto Baru Kambang (13/12) menyebutkan, di awal ia memimpin Pessel jumlah angka kemiskinan mencapai 50 persen dari total jumlah penduduk ketika itu berjumlah 420 ribu jiwa.
"Limabelas hingga sepuluh tahun silam angka kemiskinan mencapai 42 ribu KK atau separoh penduduk Pessel berada dalam lingkaran kemiskinan. Lalu perlahan dengan mengandalkan gerakan PKK dan penyuluhan KB perlahan angka kemiskinan itu turun dan kini hanya 9,77 persen dari 560 ribu jiwa," katanya.
Disebutkan Nasrul Abit, melalui PKK dengan sepuluh program pokok PKK melalui kadernya terus berupaya melakukan peningkatan kapasitas warga guna tercapainya kesejahteraan. Lalu PKK dengan kader KB juga bersinergi mensosialisasikan pentingnya program KB.
"Berdasarkan pantauan kami, keluarga miskin di daerah itu umumnya berasal dari keluarga banyak anak. Lalu disimpulkan bahwa penyebab kemiskinan salah satunya adalah banyaknya tanggungan dalan sebuah keluarga. Lalu dengan upaya sosialisasi dan pelaksanaan KB jumlah kelahiran berangsur turun dan berdampak langsung pada penekanan angka kemiskinan," katanya.
Sementara itu Ketua TP PKK Pessel Wartawati Nasrul Abit disela sela penilaian mengajak para ibu untuk senantiasa memperhatikan asupan gizi balitanya agar balita mereka tumbuh sempurna. Para ibu juga diajak untuk memperhatikan perkembangan pendidikan putra-putinya.
"Balita perlu asupan gizi yang baik dan seimbang sehingga pertumbuhan mereka sempurna, tetapi bila gizi yang mereka terima kurang maka akan mengganggu pertumbuhan para balita, oleh karenanya peran ibu sangat penting," kata wartawati
Menurutnya Asupan gizi balita tidak harus mahal tetapi yang terpenting mampu memenuhi kebutuhan kalori dan protein bagi balita, karenanya dianjurkan para ibu-ibu untuk memanfaatkan pekarangan dan lahan yang ada untuk menanam sayuran dan sumber bahan makanan tambahan lainnya.
"Para ibu perlu memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayur-sayuran dan tanaman berupa obat-obatan" tukuk Wartawati.(09)