Pesisir Selatan - Untuk menambah pemahaman serta juga pengetahuan terhadap apa itu stunting, tim dari Puskesmas Salido, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) melakukan edukasi stunting terhadap aparatur dan perangkat Pemerintahan Nagari (Pemnag) Sago Salido.
Selaian oleh masyarakat, kegiatan yang digelar Kamis (27/10) di Kantor Wali Nagari Sago Salido itu juga dihadiri oleh Wali Nagari Sago Salido, Syafriadi.
Sedangkan dari Puskesmas Salido dihadiri pula oleh dr Dika, dua orang petugas gizi, Nasrul Hamid, dan Anggun Permata N, serta juga dua bidan desa, Mecy Fimilasari Desy Indah Natalia, dan Nini Kusniati.
dr Dika, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa selain ibu hamil dan ibu menyusui, edukasi stunting yang digelar di Nagari Sago Salido itu juga menjadikan sasaran perangkat nagari sebagai peserta.
"Ini bertujuan agar ada persamaan persepsi antara pemerintah nagari dengan masyarakat, serta juga target yang ingin dicapai oleh Pemkab Pessel dalam menurunkan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 dari angka 25,2 persen saat ini," katanya.
Dia menjelaskan bahwa sebelum melakukan penyuluhan dan edukasi, pihaknya terlebih dahulu melakukan validasi data melalui penimbangan oleh petugas gizi dan kader nagari.
"Ini dilakukan untuk melihat secara jelas kondisi terkini terkait kasus stunting di nagari ini. Melalui data terkini ini, sehingga kita bisa melakukan upaya kedepan bersama pemerintahan nagari. Sebab pemerintah nagari juga dapat melakukan intervensi terhadap penurunan angka stunting melalui dukungan dana desa. Tentunya melalui program nagari sesuai dengan aturannya," ucap dr Dika.
Dijelaskan lagi bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang mempengaruhi pertumbuhan bayi dan balita, sehingga tinggi badan anak tidak sama dengan anak seumurannya.
Stunting dipengaruhi oleh asupan gizi si ibu dari awal kehamilan sampai anak berumur 2 tahun (1000 hari pertama kehidupan). Termasuk juga akibat kondisi lingkungan, akses air bersih dan jamban.
"Untuk itu perlu dilakukan pencegahan dengan cara menjaga pola makan si ibu sejak awal kehamilan sampai anak berumur 2 tahun. Memberikan asi eksklusif dan meningkatkan pola asuh anak, serta menyediakan akses air bersih dan jamban. Ibu hamil juga harus rutin memeriksakan kehamilannya minimal enam kali selama kehamilan," terangnya.
Wali Nagari Sago Salido, Syafriadi, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung edukasi dan sosialisasi penanggulangan stunting itu dilakukan di nagarinya.
Diakuinya bahwa saat ini pemerintah memang sangat serius dalam menurunkan angka stunting, termasuk juga di Pessel.
"Bahkan anggaran yang dikucurkan untuk penanggulangan stunting ini pun cukup besar. Sebab selain dalam bentuk bantuan makanan dan asupan gizi, juga dalam bentuk sarana dan prasarana pendukung lainnya. Hal itu juga dilakukan pemerintah terhadap posyandu yang ada di nagari ini dalam menurunkan angka stunting," katanya.
Dia menambahkan bahwa untuk mensukseskan target pemerintah untuk penurunan angka stunting di nagari itu, pihaknya juga melakukan kegiatan program ketahanan pangan bagi masyarakat.
"Melalui program ketahanan pangan yang disupport melalui dana desa ini, maka upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga yang bergizi dan berimbang akan bisa tercapai. Sebab banyak sumber pangan yang bisa dikembangkan untuk memenuhi gizi keluarga dalam memerangi stunting ini, terutama sekali di nagari ini," timpalnya.