Oleh Wendi
ASN Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan
Pagi beringsut. Para ASN berbaris rapi. Seperti apel gabungan, seluruh perangkat daerah bersikap sempurna. Saat bupati Rusma Yul Anwar naik ke podium dan diikuti aba-aba siap. Tak lama berselang, melalui pelantang MC mengumumkan sejumlah penghargaan yang baru saja diukir oleh putra-putri daerah.
Prestasi dimulai dari penghargaan sebagai Duta Hijab Nasional, yang diraih ananda Liyu Hadi Susilo.
Liyu dinobatkan sebagai pemuncak pada ajang hijab nusantara dan berhasil meraih puncak dan dinobatkan untuk menjadi duta hijab kategori anak-anak.
Prestasi murid kelas 5 SD itu pantas dipuji, mengingat secara mentalitas apa yang dilakukannya luar biasa.
Prestasi berikutnya, Rhazza Reva dinobatkan sebagai Uda Sumatera Barat. Ajang yang tak kalah bergengsi itu yang dihelat di Tanah Datar dan diikuti utusan kabupaten/kota, dan sepanjang sejarah uda-uni ini prestasi pertama.
Tentu pencapaian yang patut diacungi jempol, tidak satu jempol bahkan bisa dua. Ajang Udauni selama ini milik kota Padang, Bukittinggi dll, nyatanya kini mampu direngkuh wakil Pesisir Selatan. Ini artinya bukan karena hanya karena tampan dan cantik (good looking) saja, tapi yang paling menonjol intelektualitas dan kapasitas (good thinking).
Selintas dengan itu diikuti dengan penyerahan penghargaan bagi pemuncak MTQ se-Kab. Pesisir Selatan yang tempo hari berlangsung di Kec. Ranah IV Hulu Tapan.
Lengkap sudah, ada prestasi duniawi dan diikuti prestasi akhirat dengan munculnya para qori dan qori'ah, hafidz dan hafidzah.
Tak lama berselang lalu Bupati bergegas turun mimbar sembari menyerahkan piala, piagam disertai bonus sebagai bentuk apresiasi.
Satu persatu disalami Bupati, dan satu persatu disapa akrab, bak seorang ayah dengan anak. Bupati memberi selamat dan motivasi.
Saat memberi arahan, menurut Bupati bahwa prestasi yang diraih bukan direngkuh dengan mudah, tapi dengan penuh perjuangan.
Oleh karenanya prestasi yang diraih disamping diapresiasi maka perlu terus dirawat.
Karena tak mungkin prestasi itu diwariskan, kecuali dengan tekad untuk terus mempertahankannya. Maka, Bupati berkata khusus untuk pemuncak MTQ agar mereka terus dibina untuk berprestasi dilevel lebih tinggi.
Jangan sampai kita mencari sang juara justru dengan cara pintas, misalnya dengan mencomot peserta dari daerah lain, sementara mengabaikan putra-putri kita yang sudah payah membangun prestasi.
Maka, secara khusus untuk pembinaan bagi qori dan qoriah kepada Kepala Bagian Kesra Setdakab. Pesisir Selatan agar membangun komunikasi dengan pihak Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan untuk membina mereka-meraka yang telah berprestasi dengan talenta baik.
Momentum kebangkitan Pesisir Selatan disegala bidang muncul dan menggeliat. Semuanya tidak datang dengan mudah, tetapi butuh proses panjang, dengan memeras keringat, dan mengusir rasa lelah dan penat.