• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

21 September 2015

196 kali dibaca

Ratusan Hektare Lahan Terbakar di Silaut

Painan, September 2015

Kebakaran lahan kembali terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan. Ratusan hektare lahan perkebunan sawit pinggir pantai di Kecamatan Silaut telah musnah terbakar semenjak sepekan terakhir.  Hingga laporan ini diturunkan Kamis (17/9), api juga merambat ke lahan PT. Sapta Jaya Sentosa Abadi dan sejumlah titik ke kawasan utara seiring hembusan angin.

Menurut keterangan Camat Silaut Samwil, kebakaran telah terjadi sepekan terakhir. Kebakaran itu menghanguskan 800 ratusan hektare lahan tanaman sawit warga dan kini sudah merambat ke dalam kawasan perkebunan PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi.

"Posisi kebakaran dipinggir barat bagian selatan Silaut atau berdekatan dengan pinggir pantai. Kebakaran cepat menjalar menuju utara seiring musim angin selatan. Kecepatan kebakaran juga dipengaruhi kondisi tanah gambut yang kering akibat terjadinya musim kemarau," katanya.

Ia menyebutkan, hingga kini belum bisa dipastikan penyebab kebakaran, namun api diduga berasal dari lahan masyarakat dan kemudian merembes ke lahan milik perusahaan. Karena banyak kendala proses pemadam kebakaran agak sulit. Namun kini dilapangan tidak satupun warga yang ditemukan, warga menghindari amukan api tersebut.

Disebutkannya, Pemerintah Provinsi Sumbar telah menurunkan petugas kelokasi untuk melakukan upaya pemadaman dan juga investigasi. Selain itu, petugas juga dilengkapi dengan sejumlah peralatan termasuk satu unit mobil pemadam kebakaran dan empat buah pompa. BPBD Pessel juga segera menurunkan mobil kebakarannya.

"Kami sudah menyampaikan laporan tertulis kepada BPBD Pessel terkait kebakaran lahan tersebut hari Kamis (17/9). Laporan itu telah diterima BPBD. Kami meminta ada upaya selanjutnya untuk memadamkan titik kebakaran. Kini api semakin liar dan sulit dikendalikan dengan peralatan sederhana," katanya.

Sementara Kepala BPBD Pessel Prinurdin menyebutkan, medan untuk sampai kelokasi sangat berat. Ia belum bisa memprediksi strategi pemadaman yang akan dilakukan timnya.

"PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi juga telah menerjunkan eskavator untuk membuat parit agar bisa mengisolasi lahan. Setidaknya telah ada parit yang dibuat sepanjang sekilo lebih," katanya.

Dikatakannya, tim yang terdiri dari BPBD, Dinas Kehutanan, Perkebunan serta aparat lainnya sulit sampai ke lokasi kebakaran. Sulitnya lagi, hingga tim diterjunkan, tim tidak bisa di kontak akibat tidak ada jaringan ponsel.

"Untuk informasi terkini, kami minta warga diluar untuk bersabar, soalnya sangat sulit meng up-date data akibat alat komunikasi terbatas. Jarak lokasi kebakaran dari tugu KTM sekitar  sangat jauh. Kita juga tidak bisa mengirim mobil pemadam kebakaran karena medan jalan yang tidak memungkin. Tim yang ke lokasi menggunakan mobil double gardan," katanya.

Terkait kebakaran tersebut Direktur LSM Swara Pesisir Rizal Mala menyebutkan, terjadinya kebakaran disebabkan lemahnya pengawasan dari aparat kehutanan. "Seharusnya, polisi hutan di daerah ini sudah melakukan upaya antisipasi sebelum kebakaran terjadi. Soalnya kebakaran sudah sering terjadi, terutama dimusim kemarau, artinya sudah ada titik-titik yang menjadi perhatian khusus aparat terkait," katanya.  (09)