RELAWAN BENCANA PESSEL BUTUH PELATIHAN
Painan, September 2012,
Relawan penanganan bencana Kabupaten Pesisir Selatan membutuhkan pelatihan khusus kebencanaan dari pemerintah.
"Kabupaten ini memiliki sekitar 4.000 relawan dari berbagai organisasi untuk membantu pemerintah dalam menangani segala macam bencana yang terjadi di kabupaten ini. Mereka membutuhkan pendidikan dan pelatihan khusus tentang kebencanaan, " kata Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit di Painan,kemarin.
Relawan yang terdiri dari berbagai organisasi itu seperti Tim Gabungan Siaga Bencana (Tagana), Kelompok Siaga Bencana (KSB) dan lainnya tersebar di seluruh kecamatan, bahkan hingga nagari (desa adat).
Khusus KSB jumlah relawan yang tergabung dalam organisasi yang dibentuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) itu tercatat sebanyak 2.730 orang. Mereka tersebar di 182 nagari yang ada di kabupaten itu.
Relawan yang terdiri dari generasi muda pada masing-masing nagari tersebut, berdiri sejak satu tahun lalu. Pada beberapa bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu selama berdiri organisasi itu, mereka telah turun memberikan bantuan tenaga dalam penanganan bencana di daerah (nagari) masing-masing.
Meski belum memiliki teknik-teknik tertentu dalam melakukan penanganan bencana, setidaknya dengan kemampuan seadanya, mereka telah berbuat setiap kali terjadi bencana.
Semua mereka belum memiliki teknik-teknik dalam memberikan bantuan untuk penanganan dan penanggulangan bencana sehingga mereka membutuhkan adanya pendidikan dan pelatihan (Diklat) dari pemerintah.
"Keberadaan relawan ini sangat penting untuk membantu evakuasi masyarakat untuk penyelamatan. Maka itu sangat dibutuhkan adanya pelatihan bagi mereka, sehingga penanganan yang dilakukannya bermanfaat untuk penyelamatan masyarakat saat dan setelah bencana, " ujar ia.
Ia berharap, nantinya mereka dapat membantu tugas-tugas pemerintah dalam melakukan penanganan saat dan setelah terjadi bencana, baik melakukan evakuasi atau penyelamatan masyarakat maupun dalam pendistribusian bahan makanan.
Menurut ia, keberadaan relawan di kabupaten itu hingga kini masih tetap aktif melakukan koordinasi dan memantau perkembangan di daerahnya masing-masing.(04)