Painan, 4 Januari 2018--Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Fikri Painan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), melakukan wisuda perdana 18 siswa Tahfizd Quran yang hafal 1 hingga 2 juz.
Wisuda Tahfidz yang diselenggarakan Sabtu (3/2) di SDIT Al Fikri Painan Kecamatan IV Jurai itu, berlangsung hidmat, dengan dihadari pembina Yayasan Al Fikri Painan, Efrianto, ketua Yayasan Al Fikri, Jamawardianto, Kepala SDIT Asma Indrayani, para mejelis guru dan para orang tua.
Dalam sambutanya kepala SDIT Al Fikri Painan, Asma Indrayani menyampaikan sekolah yang berdiri sejak tahun 2012 itu, merupakan yang pertama mengadakan wisudah Tahfidz.
"Mereka yang mengikuti Wisuda Tahfidz ini adalah murid kelas VI yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 8 orang perempuan, dengan hafalan Al Quran antara 1 hingga 2 juz," ungkapnya.
Dijelaskanya bahwa sekolah yang berdiri di bawah Yayasan Al Fikri yang berkampus di samping SMAN 2 Painan itu, sekarang telah memiliki 239 orang siswa denga 11 rombongan belajar (Rombel).
"Siswa yang berjumlah sebanyak 239 orang itu, dibimbing oleh 36 tenaga pendidik dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu baik yang S1 maupun S2," katanta.
Karena kemampuan guru diatas rata-rata serta juga berasal dari berbagai disipilin ilmu, sehingga diakuinya memberikan dampak positif terhadap para murid yang diajar.
"Hal itu dapat dilihat dari kemampauan murid, sebab selain unggul di bidang keagamaan, mereka juga cakap dengan berbagai pengetahuan umum dan saince," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa secara kualitas, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kemampuan siswanya terhadap hafalan Al Quran.
"Karena Wisudah Tahfidz Al Quran akan menjadi agenda rutin setiap tahunya, sehingga kita mentargetkan kemampuan siswa terhadap hafalan Qur'an semakin ditingkatkan lagi. Namun dengan capaian saat ini, sudah sangat membanggakan bagi kami sebagai tenaga pengajar," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Yayasan Al Fikri Painan, Jamawardianto.
Yayasan yang berdiri tahun 2002 itu sebelum mendirikan sekolah, diwali dengan kegiatan-kegiatan non formal.
"Karena semakin besarnya tantangan yang akan dihadapi oleh para generasi muda di masa datang, sehingga tahun 2012 dimulailah pendidikan formal dengan mendirikan SDIT, yang saat ini telah dijadikan sebagai pilihan bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di tingkat Sekolah Dasar (SD). Dijadikan pilihan, karena sekolah ini mampu membentuk karakter anak yang berwawasan Islami tanpa mengabaikan keunggulan secara akademik," katanya. (05)