Painan, Juni ----
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) 8 Satap Sindang yang terletak di Jalan Padang-Bengkulu Kecamatan Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) membutuhkan sarana dan prasarana belajar. Sekolah yang dibangun tahun 2010 masih gunakan ruang majelis guru untuk proses belajar mengajar, karena baru memiliki 2 ruangan.
Kepala sekolah SMP 8 Satap Sindang, Syafril.M, Rabu (13/6) mengatakan kepada www.pesisirseltan.go.id bahwa siswanya untuk belajar masih memakai ruang majelis guru. Karena bagunan sekolah tersebut masih 2 lokal. Ruang tersebutlah ditata untuk proses belajar mengajar selama 2 tahun terakhir ini. "Dari 2 bangunan yang ada, ruang itulah yang kita bagi-bagi, satu untuk lokal kelas I dan satu lagi dibagi dua,untuk ruang majelis guru dan lokal anak kelas II, "ungkapnya.
Ditambahkanya, sekolah satap tersebut berada dekat Sekolah Dasar 07 Sidang belum menamatkan siswa, karena baru dibangun, sementar baru memiliki 2 kelas, kelas 1 dan kelas 2 dengan jumlah siswa 42 orang, 25 kelas I dan 17 orang kelas II dengan tenaga pengajar 12 orang ditambah kepala sekolah dan satu orang lagi pegawai tata usaha.
"Diantara 14 orang tenaga yang ada itu, baru satu orang yang pegawai negeri, yaitu kepala sekolah, selebihnya masih tenaga sukarela, termasuk tata usahanya,"tuturnya lagi.
Diakuinya Sekolah yang berada di Jalan Padang-Bengkulu memang sarana dan prasarana pendukung belum memadai, seperti pustaka belum ada, mobiler dan sarana pendukung lainnya masih minim. Untuk proses belajar dan mengajar siswa masih memakai bangku tamu yang ada diruang majelis guru dijadikan kursi untuk belajar.
"Untuk belajar siswa kelas I masih dipakai kursi tamu yang selayaknya tidak seperti itu, tapi apa boleh buat karena kursi belum lengkap sesuai dengan jumlah siswa yang ada,"terangnya.
Syafril.M juga memaparkan, pada umumnya orang tua siswa tersebut mayoritas bertani dan pendatang dari luar seperti Jawa dan juga ada yang warga setempat, sehingga pemerintah membangun sekolah satap tingkat SMP untuk kebutuhan pendidikan anak. Agar pengangguran secara merata bisa diatasi melalui pendidikan bisa terwujud. Karena anak-anak seusia itu masih butuh pendidikan dan itu juga merupakan program pemerintah.
"Disamping untuk mengatasi pengangguran secara merata di Pessel juga memudahkan anak-anak yang tinggal di daerah itu datang ke sekolah karena dekat dengan tempat tinggalnya,"ucapnya lagi.
Terkait mengenai biaya dan pungutan lain, di SMP 8 Satap Sindang tidak melakukan, semua gratis. Karena sudah merupakan program pemerintah daerah bahwa wajar 12 tahun gratis tidak ada pungutan biaya. Sementara rencana siswa baru sekitar 20 orang, sesuai dengan jumlah murid SD tamat dekat sekolah tersebut.
"Untuk pungutan komite saja hanya Rp10 ribu, siswa tidak mau, mereka pilih berhenti sekolah, dari pada harus membayar, maka sampai saat ini tidak ada pungutan apapun, termasuk komite, "terangnya.(02)