Painan,Agustus--Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) kayu menjadi ancaman serius bagi kelestarian Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
Ancaman bakal rusaknya ekosistem dan lingkungan TNKS oleh penerbitan SKAU
disebabkan jika terjadi kesalahan lokasi penebangan kayu didaerah tersebut maka
penerbitannya harus dikendalikan.
Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan kayu karena selama ini SKAU disalahgunakan oleh pihak pihak yang sengaja mengambil keuntungan
,padahal pengangkutan hasil hutan yang mengunakan SKAU hanya berasal dari hutan
hak yaitu kayu dari kayu hasil tanaman masyarakat atau pemilik perkebunan.
"Pengunaan SKAU pada dasarnyajuga merupakan aplikasi dari prinsip lacak balak yang bertujuan untuk menjamin bahwa hasil hutan yang beredar adalah berasal dari sumber atau perijjina yang syah." ujar Kepala Seksi Pengelolaan TNKS Pessel Kamaruzzaman
Menurutnya Pessel sering terjadi penyalahgunan SKAU oleh emiliknya.Disebutkannya,mesti SKAU hanya pmemberikan peluang untuk memgambil kayu dalam jumlah sedikit untuk keperluan dalam daerah,namun akan tetap ada celah lainnya yang bisa dimanfaatkan orang tertentu untuk mengambil kayu lebih banyak
merusak hutan.
Lebih lanjut,SKAU yang digunakan untuk daerah yang memiliki izin , namun kayu yang
pemilik SKAU membawa kayu yang berasal dari daerah lain seperti hutan yang ada di
kawasan TNKS dan ini jelas menyalahi aturan.Ini perlu untuk disosialisasikan kembali baik kepada pemilik SKAU ataupun Walinagari yang juga mempunyai peranan penting dalam penerbitan SKAU tersebut.
Selama ini SKAU dipergunakan sebagai carasatu bentuk pencucian kayu oleh orang
yang tidak bertangungjawab,padahal tahap awal penerbitan SKAU hanya dipergunakan untuk mengangkut kayu bulat dan kayu olahan yang berasal dari hutan hak antara lainnya untuk sengon karet dan kelapa dan untuk dikonsumsi sendiri.
"Kita berharap dimasa mendatang pengyalahgunaan SKAU dapat berkurang dan ini
tidak terlepas dari peranan semua pihak untuk menjadi kontrol sehingga hutan yang ada di Kabupaten Pessel dapat terjaga dengan baik," akhirnya (07)(07)