• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

25 Juli 2012

384 kali dibaca

SMA N 1 LENGAYANG BUTUH PERBAIKAN

Painan, Juli --- Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 01 Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan membutuhkan perhatian pemerintah untuk melakukan perbaikan bangunan gedung sekolah itu yang mengalami rusak berat.
Kepala SMA Negeri 01 Lengayang, Ajis Masrul di Painan kemarin mengatakan kondisi bangunan sekolah tersebut saat ini sudah sangat memperihatinkan sehingga membutuhkan perbaikan.
Sebagian besar lantai semen pada lokal sekolah itu sudah mengalami keropos dan terban. Begitu juga dengan pelafon dan kuda-kuda bangunan itu rusak berat.
Kata ia, kondisi itu menjadikan kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut terganggu. Pada cuaca kurang bagus seperti halnya hujan dan angin kencang para siswa yang tengah melaksanakan kegiatan belajar mengajar terpaksa meninggalkan ruangan karena takut ditimpa runtuhan bahan bangunan.
Menurut dia, dari 16 total ruangan belajar yang ada di SMA tertua di kabupaten itu, tujuh diantaranya rusak berat dan sedang. Hampir dari keseluruhan ruangan rusak itu mendesak untuk dilakukan perbaikan.
Selain mengganggu aktifitas belajar mengajar, kerusakan ruangan belajar tersebut juga mengkhawatirkan terhadap keselamatan siswa dan guru.
"Guru dan siswa tidak nyaman lagi melaksanakan aktifitasnya di lokal tersebut. Tiupan angin serasa akan merubuhkan bangunan itu. Satu persatu pelafon ruangan tersebut sudah mulai berjatuhan, " kata dia.
Pada Desember 2011 kerusakan sekolah itu semakin berat pada bagian kuda-kuda, pelafon dan atap bangunan akibat diterjang angin puting beliung. Dengan swadaya, pihak sekolah semampunya telah melakukan perbaikan pascabencana itu sehingga kembali bisa ditempati untuk kegiatan belajar mengajar hingga sekarang.
“Kita sangat berharap perhatian semua pihak, tidak saja pemerintah namun alumni SMA itu sendiri yang telah banyak berkiprah diberbagai tempat, baik di pemerintahan, BUMN, BUMD dan swasta demi pembangunan sekolah ini, " ujar ia.
Ia mengaku, pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak untuk perbaikan tujuh ruang kelas yang rusak karena keterbatasan anggaran.(04)