Painan, Maret 2013. Pemerintah Pessel meminta Sarjana Membangun Desa (SMD)memberikan pengertian kepada peternak pentingnya tidak melepaskan ternak sapi. Separoh kecamatan di Pessel kini telah tersebar SMD dengan kegiatan utama adalah melaksanakan tata laksana beternak sapi secara konvensional untuk selanjutnya di transformasikan kepeternak.
"SMD di bantu sebesar Rp350 juta untuk usaha percontohan. SMD, selain membimbing anggota kelompok ternak, maka wajib memberikan dorongan dan bimbingan kepada masyarakat di kecamatan tentang pentingnya menyelenggarakan tatalaksana peternakan secara baik atau ternak tidak dilepasliarkan," kata Afrizon Nazar, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura, Peternakan dan Perkebunan Pessel.
Artinya menurut Afrizon, dengan miskinnya ilmu atau SDM peternak di Pesisir Serlatan selama ini perlu terjadi alih tekhnologi kepada masyarakat peternak dimaksud. "Salah satu sikap mental peternak Pessel selama ini adalah membiarkan ternak lepas begitu saja. Ketika lepas, banyak persoalan yang muncul, mulai dari rugi sipeternak hingga kerugian bagi masyarakat lainnya," kata Afrizon.
Sementara Nova Sri Romaranti salah seorang SMD dari Bayang Utara mengatakan, kalaulah peternak tau bahwa melaksanakan tata kelola peternakan secara konvensional menguntungkan, maka masyarakat peternak tidak akan membiarkan ternaknya lepas begitu saja. Seluruh yang dihasilkan ternak bisa jadi uang.
"Misalnya, seorang peternak mengandangkan ternaknya untuk tujuan penggemukan, maka dengan bakalan yang baik hanya dalam waktu paling lama enam bulan sipeternak akan meraih keuntungan menggiurkan. Kotorannya bisa sebagai bahan biogas dan pupuk organik," kata Ranti.
Lagi pula menurutnya, dengan melepaskan ternak begitu saja, maka produktifitas ternak akan rendah, pakan tidak terjamin, dan saban waktu selalu diintai kematian.
Sementara Anto (40), salah seorang anggota kelompok binaan SMD di Kambang, Lengayang mengatakan, semenjak ternaknya dikandangkan dan mengikuti petunjuk beternak yang baik, sapinya sudah berkembang dengan baik. Banyak ilmu yang didapatkan setelah menyelenggarakan tatalaksana peternakan secara baik.
"Kini lahan yang selama ini tidak di perhatikan telah digarapa untuk kepentingan padang rumput guna memenuhi hijauan ternak. Tidak hanya itu, ditempat kami hijauan dari alam masih tersedia dengan banyak. Bila seluruh peternak menyelenggarakan peternakan seperti itu dipastikan ketersediaan rumput alam akan semakin banyak," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Pessel, masih ada sekitar 75 persen ternak besar masyarakat yang lepas begitu saja. Ia tersebar di IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Tapan dan Lunang Silaut.
"Kecamatan yang terbilang tertib ternaknya adalah di Kecamatan Bayang Utara dan Koto XI Tarusan," kata Afrizon Nazar. (09)(09)