• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

02 Oktober 2018

565 kali dibaca

SMK Teknologi Lengayang Gratiskan Biaya Sekolah Bagi Keluarga Miskin

Pesisir Selatan, 2 Oktober 2018--Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknologi Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) gratiskan biaya sekolah sampai tamat bagi 120 orang siswa keluarga miskin.

Upaya itu selain mensukseskan program wajib belajar (Wajar) 12 tahun, juga sebagai upaya untuk memberikan jaminan bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin dalam mendapatkan pendidikan hingga ke jenjang menengah atas.

Kepala SMK Teknologi Lengayang, Yusma Joyo ketika dihubungi pesisirselatan.go.id Selasa (10/10) bahwa dari 450 orang siswanya, sebanyak 120 orang digratiskan dari semua biaya.

" Mereka yang digratiskan dari semua biaya itu merupakan siswa berpestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu atau miskin. Selain mendukun program pemerintah wajib belajar 12 tahun. Upaya ini juga bertujuan untuk memberikan jaminan kepada masyarakat miskin dalam mendapatkan pendidikan hingga kejenjang menengah atas," ungkapnya.

Dikatakanya bahwa calon penerima beasiswa yang berasal dari Yayasan STL SMK Teknologi Lengayang itu, terlebih dahulu dilakukan seleksi oleh pihak sekolah melalui tim dengan melibatkan tokoh masyarakat dan pemerintahan nagari.

" Saya katakan demikian, sebab persyaratan surat keterangan miskin yang dikeluarkan oleh walinagari, oleh tim yang ditunjuk dilakukan pengecekan kebenaran informasinya ke bawah," katanya.

Diakuinya bahwa dari pengecekan yang dilakukan oleh tim yang ditunjuk. Banyak ditemui masyarakat yang benar-benar miskin, namun tidak mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), BPJS yang bersubsidi pemerintah, bahkan juga Program keluarga Harapan (PKH).

" Berdasarkan hal itu, sehingga yayasan memiliki kebijakan persyaratan untuk mendapatkan beasiswa tersebut cukup hanya surat keterangan miskin dari walinagari yang lulus seleksi dari tim yang ditunjuk," jelasnya.

Karena beasiswa tersebut memang juga bertujuan untuk membantu siswa yang berprestasi dari keluarga miskin. Sehingga bila prestasi siswa yang bersangkutan menurun, tidak tertutup pula kemungkinan beasiswanya dicabut.  

" Itu sudah pernah dilakukan terhadap beberapa orang siswa. Namun sebelum tindakan tegas berupa pencabutan dilakukan. Pihak sekolah terlebih dahulu memanggil orang tua, serta juga memberikan kesemapatan untuk memperbaiki. Bila tidak juga ada perubahan, maka dengan sangat menyesal subsidi dari yayasan dipindahkan kepada yang lain," ingatnya.

Ditambahkan lagi bahwa bantuan beasiswa seratus persen bagi siswa berprestasi dan kurang mampu tersebut sudah diterapkan sejak tahun 2013.

" Namun penerapan secara total dengan jumlah penerima sebanyak 120 orang pertingkat dengan anggaran sebedar Rp2.480.000 per tahun ini, dilakukan sejak dua tahun terakhir, atau sejak tahun 2016," terangnya.

Dikatakan lagi bahwa sekolah yang beralamat di Jalan SMK Ujung Padang Nagari Kambang Barat tersebut, memiliki 33 orang tenaga pengajar dan 450 orang siswa.

Mereka itu itu terbagi pada empat jurusan. Diantaranya, Teknik Otomotif Sepeda Motor (TOSM), Teknik Otomotif Kendaraan Ringan (TOKR), Teknik Instralasi Tenaga Listrik (TITL), dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). (05)