• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

19 April 2013

349 kali dibaca

Solar Langka, TBS Terpuruk

Painan, April ----

Harga Tandan Buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani di Kampung Kambang Harapan, Nagari Kambang Utara masih rendah. TBS dihargai Rp 800,-/kg. Beberapa waktu sebelumnya hanya Rp 650/kg. Harga yang rendah menyebabkan petani tidak dapat menutupi ongkos produksi yang justru makin tinggi.

Petani mengeluh karena ongkos produksi terbesar terlatak pada pupuk, disamping biaya pemeliharaan yang juga penyumbang terbesar ongkos produksi. Dengan harga yang sangat rendah banyak petani tidak dapat menikmati panen raya. Sebaliknya justru banyak diantara petani yang terjerat tengkulak. Para petani mau tidak mau berurusan juga dengan tengkulak. Sementara prosedur perbankan yang ketat memang sulit diakses.

Harga sawit yang terjun bebas dan nyaris membuat petani dalam kondisi serba sulit sehingga kalau tidak segera diatasi akan menimbulkan krisis panjang.

Pengamat Ekonomi, Epaldi SE menjelaskan bahwa penurunan harga akibat permintaan pasar menurun, sementara dominasi atau monopoli yang sembunyi-sembunyi masih terjadi, sehingga harga rendah.

"Pasar sawit internasional makin selektif sehingga nilai tawar serta kompanye produk sawit dan turunannya masih terjadi dan ini merugikan pasar sawit dalam negeri" ujar Epal beberapa waktu lalu ketika berbincang dengan media terkait anjloknya harga sawit.

Menurutnya kelangkaan BBM jenis solar beberapa waktu belakangan juga berdampak terhadap TBS Sawit ditingkat petani. Dia berharap keadaan ini cepat berlalu karena itu pemerintah wajib merespon keluhan petani sawit itu.(06