• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

16 September 2012

611 kali dibaca

SOPIR TRUK KELUHKAN KONDISI JALAN PESSEL

Painan, September 2012


Pengemudi truk dan mobil angkutan umum antar kota antar provinsi trayek Padang - Bengkulu mengeluhkan kondisi ruas jalan lintas barat Sumatera di Kabupaten Pesisir Selatan saat ini banyak rusak dan sempit.
"Jalan nasional lintas barat Sumatera di kabupaten ini sangat rawan kecelakaan lalu lintas karena badan jalan sangat sempit, bahunya bertebing tinggi sementara kendaraan yang melewati sangat ramai dan banyak mobil besar, " ujar Ramli (44), seorang sopir truk Padang-Bengkulu di Painan, kemarin.
Pada beberapa titik ruas jalan tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah karena aspal pada badan jalan mengalami keriting (tonjolan-tonjolan material) dan lubang. Sementara bagian bahu jalan terdapat tebing yang cukup tinggi akibat kikisan air dan termakan usia.
Beberapa titik terparah terdapat di sepanjang jalan Bukit Taratak Kecamatan Sutera, Bukit Punai Ranah Pesisir, Teluk Betung Batangkapas, Punggasan, Air Haji Linggo Sari Baganti, Ilalang Panjang, Sungai Gemuruh Pancung Soal dan Lunang.
Kata ia, pada titik-titik tersebut sangat rawan kecelakaan lalu lintas sehingga harus memerlukan konsentrasi dan ke hati hatian yang tinggi bagi pengemudi saat mengendara.
Umumnya titik-titik rawan tersebut terdapat pada tikungan-tikungan tajam dan tanjakan. Parahnya, saat hujan, lubang-lubang dan tebing di sepanjang bahu jalan itu berisi air sehingga menjebak para pengendara sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan lalau lintas.
Sementara, Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit sebelumnya mengatakan, pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat menargetkan semua jalan lintas barat Sumatera, mulai Siguntur Kecamatan Koto XI Tarusan atau perbatasan kabupaten itu dengan Kota Padang hingga Silaut (batas Sumbar-Bengkulu) sudah mulus pada akhir tahun 2013.
Lebar jalan lintas barat Sumatera yang saat ini hanya sekitar enam meter itu akan dibangun menjadi sembilan meter. Untuk pembangunan jalan tersebut menghabiskan dana Rp600 miliar yang dialokasikan melalui anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Pembangunan jalan itu dilakukan bertahap dan berkelanjutan hingga 2013. Saat ini beberapa titik pada ruas jalan itu tengah dilakukan pembangunannya dengan prioritas titik-titik terparah atau pada bagian jalan berlobang dan rapuh seperti Bukit Pulai Kecamatan Batangkapas.(04