Pesisir Selatan--Selain tindakan eliminasi dan peracunan terhadap anjing liar yang tergolong tinggi di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakeswan) setempat juga meningkatkan sosialisasinya kepada masyarakat.
Sosialisasi itu dilakukan, sebab virus rabies yang ditimbulkan oleh gigitan anjing liar, bisa mengakibatkan kematian bagi korbanya.
Plt Kepala Disnakeswan Pessel, Rusdianto melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Haspatuti Hamdi mengatakan kepada penulis pesisirselatan.go.id Kamis (15/8) bahwa ancaman terhadap gigitan anjing liar di daerah itu tergolong tinggi.
Ancaman itu akibat masih sulit hilangnya, kecendrungan masyarakat membiarkan anjingnya lepas secara liar.
"Berdasarkan kondisi itu, sehingga selain eliminasi atau peracunan, kita juga melakukan sosialisasi. Tujuanya agar kesadaran masyarakat untuk memelihara anjing dengan teratur dan secara sehat bisa muncul. Sebab anjing yang dibiarkan liar, bisa menularkan virus rabies dan mengancam keselamatan jiwa masyarakat," ungkapnya.
Diakuinya bahwa tindakan itu perlu dilakukan, sebab keberadan anjing liar juga cukup meresahkan di daerah itu.
"Bahkan berdasarkan data dilapangan, populasinya telah mencapai 16 ribu ekor, dan tersebar di 15 kecamatan yang ada," ujarnya.
Dijelaskanya bahwa rabies merupakan penyakit yang berbahaya. Sehingga bagi masyarakat yang menjadi korban gigitan diminta segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pertolongan dini.
"Pasalnya anjing gila yang berasal dari anjing liar dengan populasinya yang telah mencapai 16 ribu ekor sebagai mana saat ini, dapat menularkan virus rabies. Agar populasinya tidak berkembang maka perlu kesadaran masyarakat pemilik memberikan vaksin serta tidak melepas anjing miliknya berkeliaran secara bebas," ingatnya. (05)