• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

09 Agustus 2012

377 kali dibaca

Sosialisasi Efesiensi Pemakaian BBM Harus Digiatkan

Painan, Agustus 2012

Memberikan pengertian kepada masyarakatnya agar dapat mengefesiensikan pemakaian BBM hendaknya digiatkan, karena perhematan pemakaian BBM selain mendukung program pemerintah juga sebagai bentuk langkah peningkatkan ekonomi masyarakat.

Dimana dari kuota premium 2012 tidak dapat memenuhi konsumsi masyarakat sampai akhir tahun. Ini jelas persoalan serius: jika sebelum Desember kuota tersebut habis, Pertamina tak bisa berbuat apa-apa.

"Celakanya, kondisi ini belum disadari oleh masyarakat. Mereka tak akan pernah menganggapnya sebagai problem kalau belum benar-benar dirasakan, Maka itu perlunya efesiensi dilakukan segera mungkin," Ujar Anggota Komisi II DPR RI Darizal Basir di Painan 

Menurutnya untuk menumbuhkan kesadaran diperlukan adanya pemaksaan. Salah satunya adalah penggodokan formula penghematan energi oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota , diwacanakan kepada masyarakat agar pembelian premium harus dibatasi disamping melakukan pembatasan lainnya.

Saat ini telah diusulkan perlunya kota-kota besar termasuk di Sumbar agar menerapkan ketentuan ketentuan untuk mobil di jalan-jalan , ketentuan tersebut dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan, maka lebih ditekankan untuk menghemat penggunaan BBM. 

"Jadi kalau biasanya satu keluarga pergi dengan satu mobil dua motor, dengan kebijakan itu bisa dipaksa menggunakan satu mobil. Ini tentu lebih efisien," katanya

Upaya-upaya pemerintah untuk menghemat konsumsi BBM bersubsidi tadi tak mungkin berhasil tanpa dukungan masyarakat. Memang pemerintah selaku pembuat kebijakan harus memberikan teladan terlebih dahulu. Para pejabat harus menunjukkan mereka juga memulai penghematan premium, sebelum mengajak masyarakat bersama-sama mengubah kebiasaan menggunakan BBM secara boros. Salah satunya, segera menerapkan penggunaan pertamax bagi kendaraan dinas.

Semua ikhtiar yang diwacanakan tersebut hendaknya menyadarkan seluruh stakeholder di provinsi ini mengenai problem besar yang menanti di depan. Pemerintah daerah, DPRD, maupun masyarakat harus segera bangun menghadapi realita makin menipisnya kuota BBM bersubsidi.

"Kajian dan pengujian terhadap wacana di atas patut dilakukan, sedangkan sosialisasi untuk segera menyadarkan masyarakat akan kemungkinan kelangkaan premium merupakan kemutlakan," lanjutnya (07)(07)