• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

23 Juli 2013

382 kali dibaca

Tim Ramadan Provinsi Sumbar Jenguk Penderita Lumpuh di Kambang

Painan, Juli 2013.   

Tim Ramdan Provinsi Sumbar jenguk kakak beradik yang menderita lumpuh puluhan tahun.

Penderita yang bernama Sri (27) dan Eni (33) kakak beradik warga Ujung Padang Kampuang Pasar Kambang, Kecamatan Lengayang tersebut minta ke Tim Ramadan kursi roda baru.

Permintaan itu disampaikan keduanya dengan caranya sendiri saat Asli Chaidir berkunjung ke kediamannya Pasar Kambang.

Asli Chaidir dan Tim Ramadan Pemprov Sumbar saat melihat kondisi keduanya Minggu (21/7) tampak terharu melihat kondisi Sri dan Eni.

"Namanya Sri, Adik istri ambo. Umur Sri sekitar 27 tahun. Dia lumpuh mendadak waktu kelas I SMA," terang Af suami kakak keduanya sambil menunjuk Sri yang duduk di kursi roda saat mendampingi rombongan.

Kondisinya tampak sangat lemah. Meski demikian Sri tetap ulurkan tangan untuk salaman dengan tamu yang datang. Tangan dan kakinya tampak kurus, dan badannyapun ringkih. Gerakan kepalanya seperti robot. Tangan mereka bergetar, semakin tinggi dia gerakkan, kian kuat getarannya. Demikian juga dengan intensitas gerakan patah-patah
lehernya. Bobot tubuh mereka tak lebih dari 25 kg.

Eni, kakak Sri Juga duduk di kursi roda di sampingnya. Menurut keterangan Af kepada rombongan, setamat SMA ia sempat bekerja di Jawa. 4 tahun lamanya di Jawa sebelum diserang lumpuh ini. Setelah lumpuh ia dibawa pulang.

Kondisi Eni tidak jauh berbeda dengan Sri. Kaki dan tangan tampak tidak berdaging, sementara mulutnya selalu terbuka dengan air liur selalu mengalir. Dengan gerakan robotik kepalanya memperhatikan tamu yang datang.

Lalu setelah mengetahui tamu yang datang adalah Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Eni mengangkat tangan kanannya. Tangan kanan itu diletakkannya ke tempat sandaran tangan. Gerakan itu berulang kali dia lakukan sembari mulutnya mengeluarkan suara seperti mengerang dan menatap Asli Chaidir.

Atas terjemahan Af, rupanya Eni sedang mengadukan nasibnya ke Anggota DPRD Sumbar itu bahwa kursi roda mereka sudah tidak nyaman lagi dipakai. Kursi roda yang dipakainya itu sudah rusak. Tempat duduknya sobek, roda macet dan bahkan membahayakan diri mereka.

Pada kesempatan itu, Asli Chaidir menyebutkan akan mengusahakan kursi roda untuk Eni dan Sri. Sebelum meninggalkan mereka, Asli Chaidir menyerahkan bantuan berupa uang untuk kebutuhan mereka.

Sebelum dikunjungi Asli Chaidir, jajaran Dinas Kesehatan dan Pemerintah Nagari Kambang Barat juga telah datang menjenguk kondisi keduanya. Berdasarkan keterangan Af, almarhum kakak dan ibu dua bersaudara itu juga mengalami sakit yang sama.(09)