Oleh. Wendi
Hari ini, 9 November 2022 Wakil Danlantamal Teluk Bayur, Kolonel Marinir Andi Prasetyo menutup secara resmi program TMMD ke 115 tingkat Kabupaten Pesisir Selatan, sebulan sebelumnya program ini dibuka secara resmi oleh Bupati Pesisir Selatan.
Seremonial penutupan berlangsung dengan hikmat, dihadiri pejabat meliter dari Korem Wirabraja Sumatera Barat, Bupati Pesisir Selatan, Forkopimda dan sejumlah undangan penting lainnya, disamping OPD.
Dansatgas TMMD yang juga Dandim 0311 Letkol TNI Moch Suherli menyampaikan sejumlah capaian terkait pembangunan fisik dan non fisik.
Pembangunan fisik berupa terbukanya akses jalan sepanjang 4 km yang membentang dari Kabun Taranak hingga kampung Sungai Nipah, Nagari Painan Selatan. Disamping itu terpasang sejumlah unit gorong-gorong yang melintasi jalan tersebut. Disamping 5 unit bedah rumah. Suherli menyampaikan kegiatan fisik terlaksana 100 %, begitu juga program non fisik, berupa penyuluhan, advokasi dan ceramah-ceramah terkait berbagai hal termasuk pemahaman bela negara dan ideologi Pancasila.
Secara finansial anggaran fisik yang dihibahkan Pemda Pessel kepada kegiatan TMMD tersebut sebetulnya cukup kecil sekitar Rp1 miliar.
Dengan anggaran tersebut jika dikontraktualkan pasti tidak akan memadai dengan panjang pembukaan jalan 4 km, plus gorong-gorong sebagai jembatan sederhana yang melintasi rute jalan baru tersebut pada 5 titik.
Swadaya dari partisipasi masyarakat yang nilainya kalau dihitung dengan uang, maka jumlahnya bisa berkali-kali lipat dibanding dana yang dihibahkan Pemda.
Dari sisi pembangunan daerah, maka peran TMMD merupakan pendorong bagi pembukaan akses dan keterisolasian daerah.
Menoleh kebelakang pada TMMD sebelumnya, juga dilakukan pembukaan jalan baru dari Pancuang Taba ke Kampuang Dilan di Nagari Pancuang Taba-Nagari Muaro Aia.
Akses Pancuang Taba-Dilan hanya bisa dilewati kendaraan roda 2, sehingga keberadaan jalan yang bisa ditempuh kendaraan roda 4 menjadi mimpi bagi warga Dilan.
Lalu, pasca TMMD apakah jalan tersebut sudah bisa dilalui mobil. Jawabnya belum. Karena untuk bisa dilewati butuh pengerjaan lanjutan, seperti pengerasan jalan dan pekerjaan lainnya.
Begitu juga jalan yang baru dibuka. Pasca TMMD maka pekerjaan berikutnya, Pemda atau Pemnag perlu melakukan pekerjaan pengerasan hingga pengaspalan, sehingga akses tersebut layak dilewati mobil.
Kalau tidak, maka pembukaan jalan seperti di Dilan tetap akan mengubur mimpi-mimpi masyarakat disana.
Tentu Pemda akan terus berusaha menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Ditengah makin sedikitnya ruang bagi daerah untuk mendanai program-program daerah maka jalan yang sudah dibuka lewat program tentara manunggal pasti akan jadi prioritas.
Sinergitas dalam program TMMD dan dukungan dari shokeholder nyatanya mampu menyukseskan program fisik dan non fisik dengan tuntas.
Terimakasih TMMD, kita menunggu TMMD berikutnya, karena begitu besar manfaatnya bagi masyarakat, dalam mendorong terbukanya isolasi bagi kampung-kampung yang sulit dibangun aksesnya, namun, bagi TMMD tak ada yang berat, sebagai bakti TNI untuk NKRI.