Painan, September 2013.
Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) Pessel gelar razia rutin PAM Swakarsa setiap bulan. Semenjak PAM Swakarsa dilibatkan, pembalakan di TNKS cenderung menurun.
Kepala Seksi TNKS Wilayah III Pessel Kamaruzzaman Kamis (12/9) menyebutkan, setiap melakukan razia selalu ada temuan kayu tidak bertuan. TNKS melakukan pemusnahan terhadap kayu temuan tersebut.
Disebutkannya, kegiatan razia semenjak melibatkan PAM Swakarsa sangat dirasakan manfaatnya, terutama terkait dengan informasi informasi terkini disetiap kecamatan.
"Kami memiliki sekitar 10 orang Pam Swakarsa disetiap kecamatan yang ada TNKS. Mereka telah dilatih sesuai dengan aturan yang ada. Dengan sebaran PAM Swakarsa disetiap kecamatan, maka TNKS dengan mudah mendapatkan informasi," katanya.
Informasi yang diberikan PAM di lapangan segera kami olah dan tindak lanjuti. Dari itu, TNKS juga bisa mengagendakan razia secara rutin setiap bulannya.
"Dalam meggelar razia, TNKS juga melibatkan kepolisian dan TNI. Pada bulan lalu, telah digelar razia di Bayang Utara. Disana telah dimusnahkan sekitar satu kubik kayu illegal," katanya.
Disebutkan Kamaruzzaman, dalam razia, petugas akan menyelidiki asal usul kayu. Sekiranya diketahui kayu tersebut berasal dari TNKS maka akan dilakukan pemusnahan ditempat.
Kamaruzzaman juga menyebutkan, pihaknya telah mengantongi banyak titik yang rawan pembalakan dan perambahan di Pesisir Selatan. Nyaris separoh lokasi ada pondok untuk menginap pelaku penebang hutan. Pondok dilokasi perambahan di sepuluh nagari dan di delapan kecamatan akan menjadi target berikutnya.
Ia menyebutkan, lokasi rawan pembalakan itu adalah itu adalah Sungai Gambir, Muaro Sako di Muaro Sako Kecamatan Basa IV Balai Tapan, Sungai Gambir dan Tapan. Selanjutnya, Air Tuik, Nagari Koto Mudiak, Kecamatan Batang Kapas.
"Selanjutnya Koto Pulai, Nagari Kambang Timur dan Pasir Lawas, Nagari
Kambang Utara, keduanya berada di kecamatan Lengayang. Kemudian
Surantiah yakni di Koto Tinggi, Batu Bala dan Langgai," katanya.
Disebutkan Kamaruzzaman, lokasi rawan perambahan terbanyak itu terjadi di Linggo Sari Baganti. Titik perambahan terjadi di Punggasan, Air
Basung, Air Talang dan Air Bening. Di IV Jurai kawasan rawan perambahan terpusat di Sari Bulan Nagari Salido dan di Hulu Batang Painan.Sementara di Bayang Utara, pembalakan terjadi di Bukit Cakua, Limau Gadang, pembalak umumnya berasal dari Limau Gadang.
Dalam 3 (tiga) bulan kedepan, TNKS terus akan melakukan berbagai upaya tindak dilapangan, salah satunya adalah pembongkaran pondok-pondok peladang dan para pondok pembalak yang berada dalam kawasan hutan TNKS.(09)