• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

08 September 2013

352 kali dibaca

TNKS Pantau Pondok Liar

Painan,September 2013.   

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) terus pantau pondok liar yang dibangun oleh para pembalak hutan. Jika ditemukan pondok di kawasan hutan TNKS petugas segera memusnahkannya.

Kepala Balai Besar TNKS Wilayah III Pesisir Selatan Kamaruzzaman,
Minggu (7/9) menyebutkan, operasi pemusnahan pondok ini telah berlangsung semenjak beberapa tahun belakangan.

Disebutkannya, pondok biasanya dibangun pembalak jauh kedalan hutan terutama dititik pembalakan. Pondok itu digunakan oleh pembalak hutan
untuk menginap dan aktifitas lainnya.

"Jika ditemukan, maka petugas kami akan melakukan pembongkaran paksa terhadap pondok yang berada di kawasan TNKS tersebut. Tujuannya agar hutan terjaga," katanya.

Sementara sejumlah titik dikantongi TNKS, ini menjadi target pembongkaran oleh petugas selain memusnahkan kayu tangkapan dan mengamankan alat peralatan untuk membabat lainnya.

Kamaruzzaman juga menyebutkan, pihaknya telah mengantongi banyak titik yang rawan pembalakan dan perambahan di Pesisir Selatan. Nyaris separoh lokasi ada pondok untuk menginap pelaku penebang hutan. Pondok dilokasi perambahan di sepuluh nagari dan di delapan kecamatan akan menjadi target berikutnya.

Ia menyebutkan, lokasi rawan pembalakan itu adalah itu adalah Sungai Gambir, Muaro Sako di Muaro Sako Kecamatan Basa IV Balai Tapan, Sungai Gambir dan Tapan. Selanjutnya, Air Tuik, Nagari Koto Mudiak, Kecamatan Batang Kapas.

"Selanjutnya Koto Pulai, Nagari Kambang Timur dan Pasir Lawas, Nagari
Kambang Utara, keduanya berada di kecamatan Lengayang. Kemudian
Surantiah yakni di Koto Tinggi, Batu Bala dan Langgai," katanya.

Disebutkan Kamaruzzaman, lokasi rawan perambahan terbanyak itu terjadi di Linggo Sari Baganti. Titik perambahan terjadi di Punggasan, Air
Basung, Air Talang dan Air Bening. Di IV Jurai kawasan rawan perambahan terpusat di Sari Bulan Nagari Salido dan di Hulu Batang Painan.Sementara di Bayang Utara, pembalakan terjadi di Bukit Cakua, Limau Gadang, pembalak umumnya berasal dari Limau Gadang.

Dalam 3 (tiga) bulan kedepan, TNKS terus akan melakukan berbagai upaya tindak dilapangan, salah satunya adalah pembongkaran pondok-pondok peladang dan para pondok pembalak yang berada dalam kawasan hutan TNKS.(09)