Painan, Juli ----
Di kabupaten itu, komoditi jagung merupakan salah satu produk tanaman pangan unggulan setelah padi, bahkan Pesisir Selatan adalah daerah penyangan bagi daerah lain di Sumbar. Produksinya setiap tahunnya hampir mencapai 100 ton / tahun dan Jagung saat ini memiliki pangsa pasar yang jelas dan kestabilan harga cukup terjamin.
Jagung bisa menjadi tanaman alternatif pada lahan tidur terutama bekas sawah tadah hujan yang sudah mengalami kekeringan, karena itulah sekarang ini banyak lahan tidur masyarakat yang selama ini dibiarkan saja sudah diolahnya oleh petani dengan menanam komoditi jagung sebab hasil yang didapatkannya menawarkan keuntungan ganda guna meningkatkan kesejateraan petani.
"Hasil yang didapatkan oleh petani akan semakin meningkat jika para petani dalam mengolah lahannya mengunakan teknologi dan Syngenta mencoba memberikan edukasi tersebut kepada petani untuk melipatgandakan hasil produksinya," ujar Pimpinan PT Syngenta Boy Buldansyah ketika buka bersama para petani jagung asal Kecamatan Tarusan, Bayang dan Salido Senin (22/07) kemarin di Painan.
Menurutnya para petani harus mengetahui teknologi dalam mengolah lahan dan karena itulah PT. Syngenta akan melakukan pengawalan kepada petani dari mulai pembenihan, penanggulangan hama hingga masa panen sehingga petani dapat meningkatkan produksinya.
Dicontohkannya jika 1 Ha lahan diolah oleh petani mengunakan teknologi dengan hanya modal sekitar Rp 5 juta maka akan menghasilkan panen jagung sekitar 7 ton hingga 10 ton. Dan jika harga satu Kg jagung sebesar Rp 3000/Kg , Hasil panen hanya sekitar 7 ton maka pendapatan petani sekitar Rp 21 juta, tentu hasil ini hasil yang membanggakan bagi seorang petani.
"Itu adalah hasil yang didapatkan oleh petani jika mengunakan teknologi syngenta, jika petani dalam menerapkan tekonologi juga mengunakan produk syngenta secara otomatis maka hasil yang akan didapatkannya juga berlipat ganda,' ujarnya.
Sementara itu Junior Agrobisnis Syngenta Nurlufthfi Putra mengungkapkan dalam rangka untuk peningkatan produktifitas jagung petani harus bisa meninggalkan cara lama, apalagi teknologi yang digunakan saat ini sudah semakin canggih .Yang utama kami ingin mengawal kepada para petani khususnya di Tarusan hingga Surantih dalam rangka peningkatan produksi jagung, katanya.
Ditambahkannya saat ini pihaknya juga lakukan kerjasama dengan beberapa distributor agar dalam mendapatkan bibit dan kebutuhan pertanian lainnya bisa diakomodir secara mudah. Disamping itu dalam rangka peningkatan produksi pertanian, yang dilakukan adalah dengan mengadakan program pengawalan kepada petani di beberapa wilayah sebagai areal percontohaan petani lainnya .
Jika Produksi jagung meningkat, secara otomatis maka petani dengan sendirinya akan meningkat secara ekonomi, karena itu petani harus selalu mengunakan inovasi teknologi dalam rangka peningkatan produksi.
Para petani disini memang sudah terbiasa memahami namun kurang tepat dalam penggunaan maupun penerapan dalam menggunakan suatu produk sehingga meski panen namun hasilnya kurang maksimal, untuk itu PT. Syngenta memberikan cara yang tepat dan benar dalam upaya peningkatan produksi, lanjutnya. (07)