Pesisir Selatan - Usaha ternak itik kering di Nagari Sawah Laweh Pasar Baru, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan membuka peluang untuk menggerakkan ekonomi warga.
Selain mudah, beternak itik kering juga tidak menyita waktu terlalu banyak. Itik cukup tinggal di kandang dan diberi makan dua kali sehari.
"Setiap harinya, kita juga bisa panen telur. Dan ini cukup membantu ekonomi rumah tangga saya di tengah Pandemi yang belum berakhir," jelas Nasri, salah seorang peternak Itik Kering, Kamis (3/3).
Hampir memasuki dua tahun, Nasri yang juga merupakan Wali Nagari Sawah Laweh Pasar Baru itu sudah menikmati keuntungan beternak Itik.
Kata dia, 75 hingga 80 persen Itik bertelur setiap hari. Rata-rata 300 hingga 350 butir telur selalu dihasilkan setiap pagi.
"Alhamdulillah, ini sangat menguntungkan bagi keluarga kami. Kalau dihitung-hitung dari 425 ekor Itik yang kami miliki, kini sudah memberikan laba bersih Rp5 juta hingga Rp6 juta tiap bulan," ujarnya.
Nasri mengatakan usaha beternak itu ternyata memberikan dampak positif bagi warga sekitar. Kini, lanjut dia, masyarakat di sekitar tempat tinggalnya sudah mulai pula mengikuti jejaknya.
Warga mencoba untuk beternak Itik kering secara mandiri dan merawat semaksimalnya. Berbeda dengan beternak Ayam, lanjut dia, Itik tidak mudah terserang penyakit.
Sejak dua tahun lalu, Itik yang dirawatnya belum pernah mengalami serangan penyakit. Pakan Itik yang diberikan juga telah memiliki porsi tersendiri.
"Kalau kami, biasanya memberikan makan Itik satu ons satu hari. Setengah ons pagi dan setengah ons sorenya," ucapnya.
Ia menyebutkan satu petak kandang Itik diisi dengan 60 ekor. Telur-telur yang dihasilkan dijual kepada para pelanggan senilai Rp2 ribu per butir.
"Sebenarnya jika ini dikelola serius oleh warga, maka dapat menggerakkan ekonomi lebih baik. Kerjanya tidak usah, untungnya pun jelas, " ulasnya.