• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Vaksinasi Pelajar Aman dan Perlu Sebagai Akselerasi Kekebalan Komunal

09 September 2021

509 kali dibaca

Vaksinasi Pelajar Aman dan Perlu Sebagai Akselerasi Kekebalan Komunal

Saat ini Pemerintah menggencarkan program vaksinasi bagi pelajar untuk mendukung persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di daerah. Vaksinasi menjadi penting untuk melindungi insan pendidikan dan keluarganya dari potensi penularan COVID-19. Sejak awal Juli 2021 yang lalu, Pemerintah telah memberikan izin vaksinasi untuk pelajar atau kategori usia 12 -17 tahun dan terus mengakselerasi pelaksanaannya di berbagai daerah. Vaksinasi pelajar diharapkan akan memperkuat persiapan menuju penerapan PTM terbatas di daerah.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan juga aktif menggiatkan pelaksanaan vaksinasi ini bersama stakeholder  terkait. Berdasarkan berita dari pesisirselatankab.go.id sepanjang bulan Agustus - September ini, beberapa sekolah telah melaksanakan vaksinasi ini. Seperti Badan Intelejen Daerah adan Intelijen Negara Daerah Sumatera Barat (BINDA SUMBAR) yang melakukan vaksinasi kepada 2.880 pelajar yang pelaksanaannya dipusatkan di MAN 2 Sago pada 31 Agustus 2021 yang lalu.

Selain itu juga vaksinasi juga dilaksanakan di Kecamatan Linggo Sari Baganti, sebanyak 179 pelajar SMA telah melakukan vaksinasi yang dilakukan oleh Puskesmas dan Polsek setempat pada tanggal 4 September 2021 kemarin.  Sosialisasi vaksinasi juga dilaksanakan secara intensif oleh para Camat seperti yang dilakukan Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Mar Alamsyah, S.STP., M.Si.,  bersama Kapolsek setempat giat melakukan sosialisasi vaksinasi ke sekolah-sekolah di wilayah kerjanya. Sosialisasi dilakuan kepada 5 sekolah SMU dan SMP sederajat dengan siswanya lebih kurang 1500 siswa.

Menurut pengalaman penulis, vaksinasi ini tidak perlu dikhawatirkan. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami setiap orang mengalami reaksi berbeda-beda.  Reaksi  terhadap vaksin bisa dibagi menjadi dua, yakni reaksi ringan dan reaksi berat. Reaksi ringan itu terbagi menjadi dua yakni; Pertama,reaksi lokal adalah reaksi yang terjadi pada area tubuh tertentu seperti nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan. Reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis. Antisipasi: kompres dingin pada titik yang bermasalah dan konsumsi paracetamol. Kedua, Reaksi sistemik yang berhubungan dengan sistem atau keseluruhan tubuh. Reaksi sistemik berupa demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah, atau sakit kepala. Antisipasi: minum yang banyak, gunakan pakaian yang nyaman, kompres dingin di bagian yang terasa nyeri, dan konsumsi paracetamol. Sedangkan reaksi berat  yang terjadi berupa kejang, trombositopenia (penurunan hebat jumlah trombosit), Hypotonic Hyporesponsive Episode (kehilangan rasa sensorik akut atau penurunan kesadaran disertai dengan pucat dan kelemahan otot), serta menangis terus-menerus. Pada saat vaksinasi kemarin penulis hanya mengalami reaksi ringan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Selatan, dr. Satria Wibawa menyebut, hingga saat ini pihaknya tidak mencatat adanya warga yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berupa reaksi berat semenjak digelarnya vaksinasi COVID-19 di daerah setempat (sumber : sumbar.antaranews.com (30/08/2021). Rata-rata hanya reaksi ringan seperti mengantuk, dan sebagian kecil nafsu makannya bertambah pasca divaksin. Dengan kata lain, tidak semua orang mengalami efek samping setelah mendapat vaksin Covid-19.

Perbedaan sistem imun pada tubuh bisa dipengaruhi gender, faktor genetik, diet, lingkungan sekitar, hingga kondisi-kondisi sebelumnya yang telah melatih sistem imun kita untuk merespons keadaan tertentu. Namun perlu menjadi perhatian kita, walaupun vaksin bisa memperkuat sistem imun, vaksin tidak menjamin perlindungan 100% terhadap virus. Untuk itu, setelah vaksinasi, kita masih wajib memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak agar tidak terinfeksi Covid-19. Hal sederhana, jalankan protokol kesehatan.

WHO memperkirakan antara 65?n 70% orang perlu mendapatkan kekebalan kelompok sebelum terputus dari rantai penularan Covid-19. Sebagaimana kita ketahui, vaksinasi bagi tenaga pendidikan dan usia pelajar memang menjadi syarat penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).  Percepatan vaksinasi pelajar ini penting, selain untuk mendukung pembentukan kekebalan komunal, juga sebagai perlindungan generasi muda penerus bangsa.

Akhir kata, kegiatan vaksinasi ini perlu kerja sama dan dukungan semua lini. Peran pemerintah kabupaten, tokoh masyarakat, ninik mamak, alim ulama, Bundo Kanduang dan lain sebagainya menentukan suksesnya program ini. Vaksinasi merupakan ikhtiar kita untuk menekan penyebaran Covid-19 sehingga diharapkan pandemi ini bisa dilalui. Pesisir Selatan sendiri  berhasil menekan angka laju kasus Covid-19. Terbukti pada bulan ini kita sudah masuk kepada katergori daerah dengan PPKM Level 2. Dengan kata lain, kita dinilai Pemerintah cukup berhasil mengatasi penyebaran Covid-19. Untuk itu perlu konsistensi, dan salah satu upaya yang dilakukan adalah vaksinasi pelajar. Vaksinasi perlu dan tentunya aman.