Painan, Juni ----
Sekitar 1200 Kepala Keluarga (KK) atau 3500 jiwa warga yang bermukim di sepanjang pinggir pantai rawan abrasi di kenagarian Kapuh Tarusan, Api-Api dan kenagrian Pasar Baru Bayang Pessel, kini mulai merasa lega sejak dilaksanakan pembangunan pengamanan bibir pantai.
Pembangunan pengaman bibir pantai dengan batu yetty tersebut dikerjakan secara multi year melalui bantuan program bencana alam BNPB pusat, hal tersebut dimaksud untuk mengatasi kerusakan lingkungan bibir pantai serta menyelamatkan daerah pemukiman masyarakat dari amukan gelombang laut yang terus merusak bibir pantai, kata wakil bupati Pessel H Editiawarman.
Akibat kerusakan bibir pantai yang terjadi selama ini, sudah banyak menelan korban harta benda milik masyarakat seperti, rumah terseret arus gelombang laut, penyempitan lahan dan juga ancaman terhadap jalan negara serta merusak fasilitas umum.
Masyarakat berharap kepada pemerintah agar pembangunan pengamanan bibir dapat berlanjut pada daerah yang rawan abrasi di Pessel, kerusakan bibir pantai merupakan ancaman ekonomi masyarakat yang sangat serius, apalagi bila lingkungan rusak tentu masyarakat bisa kehilangan lapangan pekerjaaan seperti, lahan pertanian yang terkuras oleh hantaman gelombang laut.
Camat Bayang Alfis Basyir mengakui, dengan adanya pembangunan pengamanan bibir pantai tersebut dapat mengatasi rasa ketakutan masyarakat yang selama ini dihantui rasa ketakutan akan gelombang laut, kini hal tersebut sudah dapat teratasi dan masyarakat merasa lega dan nyaman serta aktifitas para nelayan tidak lagi terganggu oleh ancaman gelombang pasang (07)