Pesisir Selatan--Kondisi cuaca yang tidak menentu sebagai mana terjadi akhir-akhir ini, harus disikapi oleh masyarakat dengan kewaspadaan.
Imbauan itu disampaikan karena ancaman bencana yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu, bisa saja datang tanpa bisa diprediksi.
Hal itu disampaikan sekretaris daerah kabupaten (Setdakab) Pessel, Erizon kepada penulis pesisirselatan.go.id Kamis (15/8).
Dikatakanya bahwa menyangkut kewaspadaan masyarakat dengan cara tidak lagi mendirikan bangunan di zona merah yang rawan bencana, terutama banjir, longsor dan abrasi, sudah dilakukan setiap kali, namun imbauan itu oleh sebagian besar warga masih diabaikan.
Hal itu dikatakanya, sebab masih banyak terlihat warga yang mendirikan bangunan di daerah rawan longsor, rawan abrasi termasuk juga rawan banjir seperti disepanjang bantaran sungai.
"Relokasi warga yang berada pada zona merah memang sulit bisa tercapai di Pessel, sebab selain jumlah jiwanya sangat banyak, mereka juga enggan untuk dipindah. Karena banyak sehingga membutuhkan biaya yang besar disamping juga membutuhkan lahan yang luas. Sedangkan keengganan yang muncul juga tidak wajar untuk dilakukan pemaksaan," katanya.
Karena dua persoalan itu, sehingga mereka diminta untuk terus waspada dan mengenali tanda-tanda alam. Sebab melalui kewaspadaan itu ancaman keselatan jiwa bisa lebih terjaga.
"Saat ini jumlah pendudk Pessel sudah mencapai 564 ribu jiwa, dan tersebar di 15 kecamatan yang ada. Dari jumlah itu, diperkirakan sebanyak 100 ribu jiwa berdomisili pada kawasan zona merah banjir dan longsor. Sedangkan sebanyak 260 ribu jiwa pada kawasan zona merah tsunami pula" terangnya.
Kondisi itu tentu menjadi salah satu kesulitan yang dialami oleh daerah. Karena untuk relokasi jelas membutuhkan biaya yang besar dan pemukiman yang luas, ditambah lagi dengan keengganan dari masyarakat itu sendiri.
"Agar jumlah warga yang berada pada zona merah ini tidak bertambah dari tahun-ketahun, sehingga mulai sekarang mereka diminta untuk tidak lagi mendirikan bangunan pada zona merah itu. Baik disekitar pinggir pantai, bantaran sungai dan lereng-lereng perbukitan," tutupnya. (05)