Painan, Maret 2013.
Warga Aie Kalam dan Tanjuang Durian Nagari Lakitan Tengah mendatarkan bukit untuk lokasi bangunan SMP 5 Lengayang. Warga setempat menggelar gotong royong setiap bulan agar lahan itu siap untuk mendirikan tambahan bangunan SMP 5.
Walinagari Lakitan Tengah M Yunus dalam kesempatan menyebutkan, semangat gotong royong dinagari itu untuk menyediakan lahan bagi sarana pendidikan masih sangat tinggi. Buktinya mereka berbondong bondong datang ke lokasi SMP 5 Lengayang untuk mendatarkan bukit.
"Keberadaan SMP 5 sangat bermanfaat bagi masyarakat di nagari Lakitan Tengah. Ratusan pelajar lulusan SD di kawasan itu kini tengah menimba ilmu disana. Namun akibat kekurangan lokal dan lahan sempit, maka kami bersama masyarakat melakukan gotong royong untuk mendapatkan lokasi seperti yang diminta pemerintah kabupaten," katanya menjelaskan.
Terkait dengan tingginya semangat masyarakat untuk bergotong royong Camat Lengayang Yespi Nawiarsih menyebutkan, ia sangat mengapresiasi masyarakat setempat yang masih menjaga nilai nilai luhur bermasyarakat dan bernagari.
"Amat sulit saat ini kita menemukan kelompok masyarakat dengan kepedulian yang tinggi. Pada beberapa tempat bila ada Bulan Bakti Gotong Royong hanya dihadiri beberapa orang saja. Itupun mereka yang terkait dengan pemerintahan, sementara masyarakat umum sangat sulit untuk mengajak gotong royong," katanya lagi.
Umumnya menurut Yespi, warga yang tinggal dekat jalan lintas barat Sumatera semangat kegotong royongannya sudah mulai memudar. Oleh karena itu, warga yang semangat kegotong royongannya telah hilang perlu bercermin kembali kepada masyarakat Aie Kalam dan Tanjuang Durian.
Idal (42) Anggota LPMN Nagari Lakitan Tengah menyebutkan, semangat kegotong royongan yang masih terjaga di dua kampung tersebut di sebabkan masih tingginya rasa solidaritas. Warga sekitar tidak terpedaya oleh arus globalisasi dan gaya hidup individualistis.
Menurutnya, gaya hidup masyarakat yang menjungjung tinggi semangat kegotong royongan itu telah ada semanjak dahulunya. Ia tetap bertahan akibat berlangsungnya tranformasi adat dan kebudayaan dari tetua yang ada disana.
"Untuk mengajak gotong royong tidak terlalu sulit disini. Biasanya hanya menggunakan canang, maka warga akan berbondong bondong datang kelokasi yang di umumkan tersebut. Contohnya saat menyediakan lahan bagi pembangunan SMP 5 Lengayang. Seluruh lahan yang SMP 5 merupakan hasil kerja keras dan gotong royong warga," katanya menutup pembicaraan. (09)